Mohon tunggu...
Juleonard Simanjuntak
Juleonard Simanjuntak Mohon Tunggu... wirausaha -

Wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemalu dan Sibijak Penakut

24 Desember 2015   15:23 Diperbarui: 9 Januari 2016   13:54 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Karya : Juleonard Simanjuntak

Didalam kisah hidup kita tidak dapat menghindari yang dinamakan dengan pengalaman dimana setiap kehidupan pasti melewati berbagai macam kejadian, namun terkadang tidak kita sadari bahwa perjalanan kita dalam kehidupan ini banyak memberikan pelajaran yang bernanfaat bagi kita.

Kehidupan merupakan sebuah legenda dimana kita banyak menemukan kisah - kisah sedih,  gembira, menegangkan, bahkan juga yang lucu sekalipun pasti pernah terjadi yang dapat mengakibatkan kita menjadi tidak tahu arah hidup kita ini. Seperti kisah dua orang remaja pemalu dan yang bijak tapi penakut ingin mewujudkan niat mereka.

Kedua orang remaja ini mereka sudah akrab sejak kecil hingga remaja dan mereka juga satu sekolah, sewaktu pihak sekolah mengadakan acara yaitu penyuluhan tentang manfaat menabung, dan kebetulan pihak sekolah mengundang atau menunjuk dari pihak Bank BNI46 yang menjadi pengisi acara tersebut.  Acara penyuluhan tersebut berlangsung dengan baik sesuai apa yang telah diprogramkan oleh pihak sekolah, pada saat berlangsungnya ceramah atau penyuluhan itu banyak dari siswa / siswi yang melontarkan pertanyaan namun kedua anak yang pemalu dan bijak namun penakut tadi tidak ada komentar atau melemparkan pertanyaan.

Dari hasil penyukuhan dapat menarik perhatian oleh siswa / siswi untuk peduli menabung, sebahagian dari mereka ada yang langsung membuka rekening pada saat selesai penyuluhan, sedangkan kedua remaja yang disebut diatas tadi tidak ikut membuka rekening disebabkan tidak ada bawa uang. Kedua sianak remaja tadi berniat untuk ikut menabung dan mereka merencanakan untuk langsung datang ke Bank BNI46 sesuai keterangan yang diperoleh saat penyuluhan.

Pada waktu mereka berdua punya waktu yang luang merekapun pergi mengunjungi Bank BNI46 yang alamatnya atau tempatnya mereka sudah tahu. Ketika sampai dutempat yang dituju merekapun bingung untuk memulainya dari mana, sebab di Bank itu banyak sekali orang yang antri, nah.. mereka pada saat masuk tidak ada satupun yang memperhatikan sibuk dengan urusan masing - masing demikian juga satpam tidak memperhatikan mereka karna biasanya satpam setiap orang yang masuk pasti ditanya ya bilang selamat pagi atau selamat siang dengan tambahan kata ada yang perlu dibantu?

Kedua Remaja tadipun dengan santainya duduk menunggu seperti yang dilakukan orang - orang yang ada di Bank menunggu antrian. Padahal mereka belum ambil nomor antrian yah .. maklumlah yang satu pemalu tidak pernah berani untuk bertanya dan yang satu lagi bijak tetapi penakutnya luar biasa, dan akhirnya terjadilah penantian yang tidak ada tujuan, ketika semua orang - orang satu persatu menyelesaikan urusan di Bank BNI46 dan merekapun pulang lama kelamaan Bank BNI46 menjadi sepi akhirnya mereka tinggal berdua di dalam ruangan itu menunggu.

Tiba - tiba seorang pihak Bank BNI46 menghampiri mereka berdua lalu bertanya : "adek berdua lagi ngapain?" dari mereka berdua sibijak yang penakutnya memberanikan diri untuk menjawab "mau menabung pak!" Sibapak pihak Bank mengatakan "Kenapa dari tadi duduk aja disini?" Nah...sianak pemalu tadi menjawab : "begini pak tadi kami kesini ingin membuka rekening tapi saya malu pak untuk bertanya dan teman saya ini takut bertanya jadinya beginilah jadinya!" Sibapak pihak Bank mengomentari " makanya dek kalau kemana - mana itu jangan malu atau takut bertanya akhirnya beginikan jadinya! Kita sudah  mau tutup dan tidak sempat lagi melayani adek - adek kalau begitu besok saja datang lagi ya!"

Akhirnya dengan raut wajah diliputi rasa malu dan penuh kekecewaan mereka berdua kembali pulang kerumah mereka. Intinya yang dapat kita petik dari kejadian ini adalah kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan harus mampu menghilangkan rasa malu dan takut yang ada pada diri kita sebab hal ini dapat menghalangi niat kita serta mewujudkan segala keinginan kita.

Pepatah mengatakan " Malu bertanya sesat dijalan ", tetapi ingatlah " mau bertanya nggak sesat dijalan #AskBNI ", ini bukanlah hanya kata - kata belaka tetapi pepatah itu ada karena berawal dari kejadian yang dilihat. Apabila kita mengalami apa yang terjadi dengan kedua remaja tadi bagaimana jadinya? Kemungkinan besar setiap tujuan kita akan selalu terhalang tidak terwujud.

Kehidupan ini adalah sebahagian dari tahap pembelajaran seperti ada juga pepatah mengatakan : " Kita hidup untuk belajar dan  belajarlah untuk hidup " setiap orang didalam kehidupan ini tidak pernah ada yang tamat selama kita hidup kita terus belajar tentang banyak hal, sehingga apapun yang kita alami itu dapat kita selesaikan dengan baik. Sesuai juga dengan pepatah " Pengalaman adalah guru yang terbaik." Untuk itu kita selalu berguru pada setiap kejadian yang kita alami agar tidak terulang lagi.

Semoga cerita ini menjadi pemicu bagi kita untuk dapat berubah perubahan akan menghantarkan seseorang itu untuk sukses karena setiap orang yang sukses itu berkat seseorang itu terus menerus melakukan perubahan.

Sasaran utama kita dalam melakukan bentuk perubahan dengan mengikuti segala arahan hidup salah satunya turut dalam mengatasi masalah keuangan dan ekonomi, sisihkanlah sedikit penghasilan kita untuk ditabung untuk menyongsong kebutuhan kita dimasa yang akan datang, tabungan itu adalah sosuli menatasi permasalahan ekonomi, terutama untuk mewujudkan tujuan kita sebagai orang tua dan cita - cita dari anak - anak yang kita cintai serta demi masa depan mereka.

Hindarilah hidup boros karena keborosan itu sebuah langkah yang salah tetapi mengatur bentuk keuangan dan ekonomi keluarga. Satukan visi misi dari sebuah keluarga dan pilihlah mitra kita yaitu Bank yang akan membantu kita menyimpan agar keuangan kita tertata dengan sebaik mungkin dan wujudkan cita - cita dan harapan bangsa menjadikan kita masyarakat yang makmur dan sejahtera.

Sebagai insan dinegri ini berikan perhatian terhadap sekitar kita maka dengan sendirinya hidup kita ini akan berarti bagi banyak orang, hiduplah selalu dalam kepedulian karena kepedulian menciptakan rasa memiliki satu dengan yang lain.

 

Penulis menyampaikan salam peduli dan salam sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun