Mohon tunggu...
juleo jsm
juleo jsm Mohon Tunggu... -

hidup untuk belajar..... dan belajar untuk hidup lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kemelut PSSI

17 Oktober 2010   07:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:22 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kemarin saya agak mengerutkan dahi ketika membaca sebuah berita di majalah Bola edisi 2.108 dengan judul PSSI "Abaikan Gerakan Moral". Saya mengutip paragraf pertama dari tulisan tersebut: PSSI tak mau ambil pusing dengan maraknya sejumlah gerakan moral yang mencuat di masyarakat menghendaki reformasi di jajaran petinggi organisasi sepak bola tanah air".

Menurut hemat saya PSSI adalah lembaga publik yang mengelola sepak bola nasional. Sudah banyak  cara yang dilakukan oleh pihak yang peduli terhadap prestasi PSSI yang terus menurun. Sakitnya pihak PSSI bisa memberikan jawaban yang masuk akal untuk menyelamatkan muka mereka dari ambruknya prestasi team nas, dari kegagalan lolos dari fase grup piala AFF tahun 2008, kekalahan team U-16 tahun 2-0 dari Timor Leste, dan kekalahan telak 0-7 dari Uruguay. Tentang kegagalan terakhir kita bisa memaklumi karena lawan merupakan team dunia yang menduduki peringkat 4 di piala dunia Afrika Selatan.

Saya juga anah membaca paragraf berikutnya:"Nurdin mengaku masih berupaya menahan diri terhadap serangan-serangan yang ditujukan kepadanya." Jangan membangunkan singa tidur. Oke nanti saya sukses dilengserkan dengan cara-cara kotor, tapi mereka harus siap dengan aksi balasan saat mereka berkuasa. Saya juga manusia biasa. Apa hal itu yang kita inginkan? Sepak bola kita makin kacau karena konflik yang tidak berujung".

Seketika saya berpikir, sebenarnya yang pak Nurdin kehendaki dan perjuangkan adalah kekuasaan atau murni sepak bola?. Saya jadi beranggapan bahwa masalah besar sedang terjadi di lembaga PSSI. Bukan hanya rakyat yang cinta sepak bola yang telah berjuang untuk menyemangati kebangkitan PSSI salah satunya adalah reformasi di kepengurusan PSSI. Ternyata tekanan juga datang dari dalam diri PSSI untuk reformasi, apakah murni sepak bola atau politik saya tidak tahu, yang saya tahu adalah kegagalan terus datang ketika pak Nurdin sebagai ketua umum PSSI (turun kenapa pak!!!!!... marah).

Apakah pak Nurdin tidak mau turun karena sejauh ini hanya sepak bola yang dapat kucuran dana dari APBD yang sangat besar jumlahnya, dibandiingkan dengan olahraga lainnya. Sehingga  kantong bapak selalu terisi? apalagi baru-baru ini  kabar "sedap" datang bahwa PSSI minta kucuran dana 1,3 Triliun ke DPR untuk prestasi sepak bola?

Alangkah  sakitnya saya sebagai pecinta sepak bola Indonesia mendengar kabar bahwa pak Nurdin telah mengeluarkan genderang perang sebelum turun dari PSSI. Hal ini memunculkan bahwa setelah Pak Nurdin turun PSSI masih akan berada dalam kemelut kekuasaan, entah siapa yang meminpin ke depan masih diperhadapkan dengan kondisi politik di PSSI yang masih kacau balau, tapi saya tetap mendukung team nas menjuarai piala AFF desember nanti, dan mendukung pak NURDIN turun...turun...turun....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun