Virus corona atau covid-19 pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina pada awal Desember 2019 yang kemudian telah menyebar ke lebih dari 151 negara  di seluruh dunia, salah satunya saat ini adalah Indonesia.
Laporan organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) pada Senin, 16 Maret 2020, menyebutkan total yang terinfeksi 167.511 orang dan 6.600 pasien dari jumlah itu meninggal.
Selain itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemik, wabah yang terjangkit tersebar dimana-mana dan bisa menular dari orang ke orang melalui percikan cairan dari hidung atau mulut penderita batuk atau buang nafas.
Percikan cairan tersebut dapat mengenai benda-benda di sekitarnya  sehingga jika orang lain menyentuhnya maka kemungkinan dapat tertulas virus tersebut, mengingat vaksin dan obat untuk covid-19 tersebut belum ditemukan maka setiap orang diminta untuk menjaga jarak dan juga menjaga kebersihan badan maupun lingkungan di sekitarnya atau yang dikenal saat ini adalah physical distance.
Saat ini penyebaran virus corona telah menyebar dengan cepat di Indonesia, terhitung pada tanggal 2 Maret 2020 Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi di Istana kepresidenan bahwa telah terdapat warga Negara Indonesia yang tertular virus corona, di bulan Maret terhitung 500 orang telah positif tertular virus corona, bahkan sudah ada korban yang meninggal dunia akibat virus corona tersebut.
Melihat perkembangan virus corona ini, Presiden Joko Widodo secara resmi pada tanggal 15 Maret 2020 mengeluarkan himbauan agar seluruh instansi baik negeri maupun swasta untuk menghindari kerumunan manusia. Dengan demikian, baik bekerja, belajar, dan beribadah dilakukan di rumah agar penyebaran virus corona dapat dibatasi.
Selain itu, pemerintah daerah pun mulai mengeluarkan  beberapa kebijakan-kebijakan seperti meliburkan kegiatan belajar mengajar dari TK sampai perguruan tinggi sampai waktu yang masih belum ditentukan secara pasti.
Meskipun, sekolah dan perguruan tinggi diliburkan proses pembelajaran tetap harus dilaksanakan  dengan cara online atau daring (dalam jaringan). Dilansir dari Kompas.com, sedikitnya ada 12 platform pembelajaran daring atau online yang siap diakses oleh siswa di seluruh Indonesia.
Hal ini demi membantu siswa saat mengikuti pembelajaran jarak jauh terkait kebijakan pemerintah karena penyebaran virus corona. Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, bekerjasama berbagai platform yakni menyediakan aplikasi pembelajaran daring.
Dengan demikian, guru perlu menciptakan atau mengembangkan kreatifitas dan inovasi pembelajaran yang lebih menarik agar materi yang ingin disampaikan dapat dipahami siswa serta tetap membantu meningkatkan motivasi belajar siswa di rumah.Â
Lalu, bagaimana alternatif pembelajaran daring atau online yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran matematika di rumah?