Karya: Julaikah Subianto
"Hai, kaukah itu?" pekik sang malam.
Masih ingatkah?
Kau yang dulu menari di atas pundakku.
Tarian ikan pari nan gemulai.
Pada malam yang riuh, kala bulan penuh,
dan kaki jenjangmu,
yang berselop emas warisan dari kakekmu
menghentak, berjingkrak-jingkrak mengikuti rancak irama.Â
Kadang melenggak-lenggok, anggun layaknya seorang peri.
Ribuan gemintang turun membumi, tebarkan aura sang dewi.
Bulan berdecak, angin terpana.
"Aduhai rupawan," kata sang pemujamu.
Edisi rindu kampung halaman
Bontang, 31 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H