Mohon tunggu...
Julaikah Subianto
Julaikah Subianto Mohon Tunggu... Guru - Guru di Yayasan Pupuk Kaltim

Menulis itu menyenangkan. Menulis tentang apa saja yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gadis Berselop Emas

13 Mei 2023   13:55 Diperbarui: 3 Juni 2023   17:14 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya: Julaikah Subianto

"Hai, kaukah itu?" pekik sang malam.
Masih ingatkah?
Kau yang dulu menari di atas pundakku.
Tarian ikan pari nan gemulai.
Pada malam yang riuh, kala bulan penuh,
dan kaki jenjangmu,
yang berselop emas warisan dari kakekmu
menghentak, berjingkrak-jingkrak mengikuti rancak irama. 
Kadang melenggak-lenggok, anggun layaknya seorang peri.
Ribuan gemintang turun membumi, tebarkan aura sang dewi.
Bulan berdecak, angin terpana.
"Aduhai rupawan," kata sang pemujamu.

Edisi rindu kampung halaman
Bontang, 31 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun