Mohon tunggu...
Julaeha Jahidi
Julaeha Jahidi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

an ordinary housewife

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tas Batik Henmet (Handmade) Siap Mengguncang Dunia

6 Januari 2012   04:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:16 1328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="421" caption="fot dok:ethnic Exotique"][/caption] Tak mau kalah dengan Hermes, Lv dan tas branded lainnya, dimulai dari  awal tahun lalu hingga kini memasuki awal tahun 2012 tas batik kini menjadi trend. Entah bagaimana, siapa dan kapan di mulainya trend tas batik ini, sepanjang pengetahuan penulis tas batik sudah ada semenjak lama di pelataran Malioboro, Yogyakarta. Tas batik Malioboro bersifat produk massal dengan kualitas yang berbeda dengan tas batik henmet yang sedang ngetrend sekarang. Di Malioboro tas batik bisa kita dapatkan dengan kisaran harga yang relatif murah dibawah seratus ribu rupiah. Sedangkan tas batik henmet (baca:handmade) kisaran harga bervariasi berkisar jutaan rupiah. [caption id="" align="alignleft" width="274" caption="foto dok:ethnic exotique"][/caption] Lho kok bisa jauh banget bedanya dengan tas batik malioboro?, ya tentu saja berbeda antara produk massal dengan produk henmet ini. Dari segi kuantitas produk henmet tentu saja limited, terbatas, untuk 1 kain batik paling banyak menghasilkan 3-4 tas batik. Dari segi harga bisa dilihat dari pemilihan bahan, di mulai dari pemilihan kain batik tulis yang harganya memang cukup mahal apalagi bila batik tulis kuno harga bisa mencapai 20 juta atau lebih. Pemilihan kulit dalam yang akan melapisi batik, biasanya dipakai kulit sapi, kambing dan lain-lain. Terakhir adalah pemilihan kulit untuk variasi pada tas biasanya dipakai kulit ular atau kulit buaya. Jika ingin memiliki tas batik sesuai dengan keinginan sendiri, kita bisa memesan nya sesuai dengan permintaan. Jadi harga tas batik henmet ditentukan dari kualitas bahan yang dipakai, dan berkisar antara 1 juta rupiah hingga puluhan juta rupiah. Fantastis kan? tak kalah dengan tas-tas branded dari mancanegara yang lain. eniwei, teman kompasianer tentu sudah tahu bahwa batik adalah warisan budaya bangsa Indonesia, UNESCO pun sudah mengakui nya sebagai salah satu a Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Batik memang tidak hanya ada di Indonesia, teknik pewarnaan dalam kain menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno sudah ada dalam literatur-literatur abad kuno baik di Mesir, Tiongkok bahkan afrika. bahkan negara tetangga Malaysia sempat mengklaim batik, namun bagaimana pun kata batik memang berasal dari Indonesia yaitu dari Jawa, berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik". Jadi, saya pribadi hanya ingin menyampaikan bahwa Indonesia is really beautiful country with many resources and talented people. Bila kita saling mendukung maka bukan tak mungkin negeri kita yang penuh potensi ini bisa kuat dan maju. Buat teman-teman kompasianer yang bag addict, ayo singkirkan tas-tas branded mancanegara kalian, yuk kita lestarikan budaya bangsa dengan memakai tas batik yang tak kalah prestisius dan bergengsi. Desain nya yang unik dan original dapat membuat yang memakainya terlihat chic, elegant dan fashionable. Selamat mencoba teman-teman. [caption id="" align="aligncenter" width="461" caption="penampakan :D (foto dok: ethnic exotique)"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="282" caption="foto dok:ethnic exothique"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="423" caption="ini koleksi ku hihihihi (foto dok: julaeha)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun