Mohon tunggu...
Jul Kelvin Batee
Jul Kelvin Batee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis karya sastra dan ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Palestina, Berpendidikan di Era Gempuran

28 November 2024   13:26 Diperbarui: 28 November 2024   14:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Meskipun menghadapi ancaman setiap hari, semangat belajar anak-anak Palestina tidak pernah surut. Prof. Mohammed Dajani, seorang akademisi Palestina, menyatakan bahwa pendidikan di Palestina adalah bentuk perlawanan damai. "Ketika anak-anak belajar membaca dan menulis, mereka sedang menulis masa depan bangsa mereka," katanya.

Salah satu kisah inspiratif datang dari seorang siswa di Gaza, Ahmed (16 tahun), yang kehilangan rumahnya akibat serangan udara. Ahmed tetap menghadiri ujian akhir sekolah meskipun harus belajar di tenda darurat. Baginya, pendidikan adalah harapan untuk keluar dari siklus kemiskinan dan kekerasan.

Kesehatan Mental dalam Pendidikan Palestina

Trauma akibat konflik juga menjadi tantangan besar dalam sistem pendidikan. Menurut laporan Save the Children (2022), lebih dari 80% anak-anak di Gaza menunjukkan gejala trauma psikologis, termasuk ketakutan, kecemasan, dan gangguan tidur.

Dr. Abdul Karim Al-Zeer, seorang psikolog anak di Gaza, menekankan pentingnya dukungan psikososial di sekolah. "Anak-anak membutuhkan ruang aman untuk belajar, tetapi mereka juga membutuhkan dukungan untuk mengatasi rasa takut dan kehilangan," ujarnya.

Harapan dan Masa Depan

Pendidikan di Palestina tetap menjadi simbol harapan bagi rakyatnya. Meski menghadapi tekanan politik dan militer, banyak siswa Palestina yang berhasil melanjutkan pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri. Universitas-universitas seperti Universitas Birzeit dan Universitas Islam Gaza menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan advokasi hak-hak rakyat Palestina.

Kesimpulan

Pendidikan di Palestina adalah perjalanan panjang yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Pena yang digunakan oleh siswa Palestina untuk menulis masa depan mereka memang berlumur derita, tetapi juga penuh dengan semangat dan harapan. Dalam kondisi serba terbatas, mereka membuktikan bahwa ilmu pengetahuan adalah senjata paling ampuh untuk melawan ketidakadilan dan membangun masa depan yang lebih baik.

Sebagaimana diungkapkan oleh Nelson Mandela: "Education is the most powerful weapon which you can use to change the world." Pendidikan adalah harapan terbaik rakyat Palestina untuk membebaskan diri dari belenggu penindasan.

Bagaimana menurut kalian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun