Dibalik Layar Drama Korea, Hiburan atau Ancaman bagi Pendidikan?
Dibalik menjadi salah satu sistem pendidikan terbaik didunia, para murid-murid Korea juga menghadapi tantangan dengan hadirnya drama Korea (Drakor). Bukan hanya murid-murid di Korea saja melainkan menyeluruh ke setiap murid di penjuru dunia.Â
Drama Korea atau K-drama telah menjadi fenomena global yang menghipnotis berbagai kalangan. Tidak hanya sebagai hiburan, popularitas K-drama juga melahirkan budaya baru yang berpengaruh pada kehidupan sehari-hari, termasuk di dunia pendidikan.Â
Namun, pertanyaannya, apakah drama Korea murni sebagai hiburan atau justru berpotensi menjadi ancaman bagi pendidikan?
 Artikel ini akan membahas dampak positif dan negatif K-drama serta pandangan ahli mengenai fenomena ini.
Mari kita ulas secara seksama.
Drama Korea Sebagai Hiburan yang Edukatif.
Beberapa K-drama dirancang dengan konten yang sarat nilai edukasi. Misalnya, serial Start-Up mengajarkan pentingnya kerja keras, inovasi, dan semangat pantang menyerah dalam membangun bisnis. Selain itu, drama seperti Hospital Playlist memberikan wawasan tentang dunia medis yang menginspirasi banyak penonton untuk mengejar karier di bidang kesehatan.
Menurut Dr. Park Min-seo, profesor budaya pop dari Seoul National University, "Drama Korea sering kali mengangkat tema-tema yang relevan dengan kehidupan nyata. Dengan penyampaian yang emosional, penonton tidak hanya terhibur tetapi juga belajar tentang nilai moral, empati, dan budaya."
Namun, manfaat ini hanya bisa dirasakan jika penonton mampu memilah konten yang dikonsumsi secara bijak.
Ancaman pada Konsentrasi dan Waktu Belajar
Fenomena binge-watching atau menonton tanpa henti menjadi kebiasaan banyak remaja. Beberapa laporan menunjukkan bahwa siswa yang kecanduan drama Korea cenderung menghabiskan waktu hingga larut malam, mengorbankan waktu tidur dan konsentrasi belajar.
Penelitian dari Journal of Youth Studies (2023) menunjukkan bahwa 60% siswa yang sering menonton drama Korea selama lebih dari tiga jam sehari mengalami penurunan performa akademik, terutama dalam pengelolaan waktu dan fokus.
Psikolog pendidikan, Dr. Elizabeth Tan, mengatakan, "Ketika drama Korea menguasai jadwal harian siswa, hal itu dapat berdampak negatif pada rutinitas belajar mereka. Sangat penting untuk mengedukasi generasi muda tentang manajemen waktu dan konsumsi media yang sehat."
Pengaruh Drama Korea terhadap Pola Pikir dan Budaya Belajar
K-drama sering menggambarkan kehidupan sekolah dengan penuh drama, konflik, dan romansa. Hal ini dapat memengaruhi cara siswa memandang pendidikan. Beberapa drama, seperti Sky Castle, memperlihatkan tekanan pendidikan yang berlebihan, sedangkan drama lain lebih menonjolkan gaya hidup glamor yang dapat membentuk ekspektasi tidak realistis pada remaja.
Sosiolog, Prof. Kim Ji-young, menyatakan, "K-drama dapat menjadi cermin dari tekanan sosial dan ekspektasi pendidikan. Namun, jika tidak dicerna dengan baik, penonton muda mungkin mengambil pesan yang salah, seperti memandang sekolah hanya sebagai tempat konflik sosial, bukan untuk belajar."
Solusi: Menonton Secara Bijak
Untuk mengurangi dampak negatif, penting bagi orang tua dan guru untuk memberikan bimbingan kepada siswa. Membuat jadwal menonton yang teratur dan mengajarkan cara memilih drama yang relevan dengan pengembangan diri bisa menjadi langkah awal yang efektif.
Menurut Dr. Lee Hyun-woo, konsultan media, "Hiburan tidak harus dihindari, tetapi harus dikelola. Edukasi tentang literasi media sangat penting agar generasi muda dapat memanfaatkan konten seperti drama Korea dengan cara yang positif.
Kesimpulan
Drama Korea memiliki dua sisi, sebagai hiburan yang inspiratif dan sebagai potensi ancaman bagi pendidikan jika tidak diatur dengan baik. Kuncinya adalah keseimbangan. Dengan bimbingan yang tepat dan literasi media yang memadai, generasi muda dapat menikmati K-drama sebagai hiburan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik.
Melalui pendekatan yang bijak, kita dapat memastikan bahwa K-drama menjadi sarana pembelajaran dan bukan penghalang dalam dunia pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H