Fenomena binge-watching atau menonton tanpa henti menjadi kebiasaan banyak remaja. Beberapa laporan menunjukkan bahwa siswa yang kecanduan drama Korea cenderung menghabiskan waktu hingga larut malam, mengorbankan waktu tidur dan konsentrasi belajar.
Penelitian dari Journal of Youth Studies (2023) menunjukkan bahwa 60% siswa yang sering menonton drama Korea selama lebih dari tiga jam sehari mengalami penurunan performa akademik, terutama dalam pengelolaan waktu dan fokus.
Psikolog pendidikan, Dr. Elizabeth Tan, mengatakan, "Ketika drama Korea menguasai jadwal harian siswa, hal itu dapat berdampak negatif pada rutinitas belajar mereka. Sangat penting untuk mengedukasi generasi muda tentang manajemen waktu dan konsumsi media yang sehat."
Pengaruh Drama Korea terhadap Pola Pikir dan Budaya Belajar
K-drama sering menggambarkan kehidupan sekolah dengan penuh drama, konflik, dan romansa. Hal ini dapat memengaruhi cara siswa memandang pendidikan. Beberapa drama, seperti Sky Castle, memperlihatkan tekanan pendidikan yang berlebihan, sedangkan drama lain lebih menonjolkan gaya hidup glamor yang dapat membentuk ekspektasi tidak realistis pada remaja.
Sosiolog, Prof. Kim Ji-young, menyatakan, "K-drama dapat menjadi cermin dari tekanan sosial dan ekspektasi pendidikan. Namun, jika tidak dicerna dengan baik, penonton muda mungkin mengambil pesan yang salah, seperti memandang sekolah hanya sebagai tempat konflik sosial, bukan untuk belajar."
Solusi: Menonton Secara Bijak
Untuk mengurangi dampak negatif, penting bagi orang tua dan guru untuk memberikan bimbingan kepada siswa. Membuat jadwal menonton yang teratur dan mengajarkan cara memilih drama yang relevan dengan pengembangan diri bisa menjadi langkah awal yang efektif.
Menurut Dr. Lee Hyun-woo, konsultan media, "Hiburan tidak harus dihindari, tetapi harus dikelola. Edukasi tentang literasi media sangat penting agar generasi muda dapat memanfaatkan konten seperti drama Korea dengan cara yang positif.
Kesimpulan
Drama Korea memiliki dua sisi, sebagai hiburan yang inspiratif dan sebagai potensi ancaman bagi pendidikan jika tidak diatur dengan baik. Kuncinya adalah keseimbangan. Dengan bimbingan yang tepat dan literasi media yang memadai, generasi muda dapat menikmati K-drama sebagai hiburan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik.