Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Januari 2025: Di Setiap Perbedaan, Terjalin Kekuatan Persatuan

29 Januari 2025   07:55 Diperbarui: 29 Januari 2025   07:55 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisatawan mengisi libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025 dengan mengunjungi taman wisata Candi Arjuna Dieng, Jateng. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Januari 2025 menjadi saksi bisu atas keindahan keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Bulan ini, kita merayakan dua hari besar keagamaan yang begitu istimewa yakni Isra Mikraj bagi umat Islam pada tanggal 27 Januari dan Imlek bagi umat Konghucu pada tanggal 29 Januari. 

Kedua perayaan ini menjadi pengingat akan kekayaan budaya dan keyakinan yang menyatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Isra Mikraj, peristiwa agung perjalanan Nabi Muhammad SAW, mengajarkan kita tentang pentingnya iman, kesabaran, dan kekuatan spiritual. Sementara itu, Imlek, perayaan tahun baru Imlek, melambangkan harapan baru, keberuntungan, dan semangat persaudaraan. 

Keduanya, meskipun berasal dari akar yang berbeda, namun memiliki nilai-nilai luhur yang sama yakni kasih sayang, toleransi, dan semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Keberagaman sebagai Kekuatan

Keberagaman sebagai kekuatan, bukan hanya sekedar slogan, melainkan kenyataan yang hidup di tengah-tengah kita. Indonesia, dengan ribuan pulau, ratusan suku, dan beragam agama, adalah bukti nyata bahwa dalam keberagaman terdapat kekuatan yang luar biasa. 

Setiap suku bangsa membawa kekayaan budaya yang unik, dari tarian tradisional, musik gamelan, hingga kuliner khas yang membanggakan. Perbedaan ini bukan menjadi penghalang, melainkan menjadi pelengkap yang saling melengkapi, membentuk sebuah mozaik indah yang menjadi identitas bangsa.

Agama, sebagai salah satu pilar kehidupan, juga turut memperkaya khazanah budaya Indonesia. Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan kepercayaan lokal lainnya hidup berdampingan secara harmonis. 

Setiap agama mengajarkan nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan kasih sayang. Perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Natal, Nyepi, dan Imlek menjadi momen penting untuk mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.

Dalam konteks pembangunan, keberagaman juga menjadi sumber kekuatan. Berbagai potensi lokal yang ada di setiap daerah dapat dikembangkan secara optimal. 

Misalnya, daerah dengan potensi wisata alam yang kaya dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata yang menarik, sementara daerah dengan potensi pertanian yang tinggi dapat menjadi lumbung pangan bagi bangsa. Dengan saling bekerja sama, kita dapat memaksimalkan potensi yang ada dan membangun Indonesia yang lebih maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun