Di era digital yang serba cepat ini, berbagi momen kebahagiaan bersama keluarga di media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Mengunggah foto-foto menggemaskan si kecil atau video lucu tingkah lakunya memang menyenangkan. Namun, di balik kesenangan itu, terdapat risiko yang perlu kita waspadai, terutama terkait privasi dan keamanan anak.
Sharenting, istilah ini merujuk pada kebiasaan orang tua yang sering membagikan foto, video, atau informasi pribadi anak mereka di media sosial. Meskipun niat awalnya baik, yaitu ingin berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat, namun sharenting yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah.
Mengapa Kita Perlu Berhati-hati dalam Berbagi Konten Anak di Media Sosial?
Berbagi konten anak secara berlebihan dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis tentang kehidupan keluarga kita. Filter dan editan yang sering digunakan di media sosial dapat menciptakan gambaran yang tidak akurat tentang kehidupan sehari-hari.Â
Anak-anak kita mungkin merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna, sementara kita sendiri mungkin merasa terbebani untuk terus-menerus menghasilkan konten yang menarik.
Perlu diingat juga bahwa sekali konten diunggah ke internet, sangat sulit untuk menghapusnya sepenuhnya. Foto atau video yang pernah diunggah dapat dengan mudah diunduh, diedit, dan disebarluaskan kembali oleh orang lain.Â
Ini berarti, konten yang kita anggap lucu atau tidak berbahaya saat ini, mungkin saja menjadi masalah di kemudian hari.
Selain risiko privasi dan keamanan, sharenting yang berlebihan juga dapat memengaruhi hubungan kita dengan anak. Anak-anak memiliki hak untuk menentukan bagaimana informasi tentang diri mereka disebarluaskan.Â
Ketika kita terus-menerus membagikan momen-momen pribadi mereka tanpa meminta izin, mereka mungkin merasa tidak dihargai dan privasinya dilanggar.
Lalu, bagaimana cara kita tetap bisa berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan teman tanpa mengorbankan privasi anak? Salah satu caranya adalah dengan membuat akun media sosial pribadi yang hanya dapat diakses oleh orang-orang terdekat.Â
Kita juga bisa membuat album foto atau video pribadi yang hanya dapat dilihat oleh keluarga dan teman yang kita percayai.