Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Zero Waste, Life Best", Gen Z dan Gaya Hidup Tanpa Sampah

16 Januari 2025   08:31 Diperbarui: 16 Januari 2025   20:40 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Gen Z membawa botol minum sediri. | Image by Freepik/pikisuperstar

Generasi Z, yang tumbuh di era informasi dan semakin sadar akan isu lingkungan, telah mengadopsi gaya hidup zero waste sebagai sebuah gerakan. Konsep yang pada awalnya terdengar mustahil ini, kini menjadi gaya hidup yang semakin populer di kalangan anak muda. Dengan semangat untuk mengurangi jejak lingkungan, Gen Z membuktikan bahwa hidup tanpa sampah bukan hanya sebuah mimpi, tetapi sebuah realitas yang dapat dicapai.

Mengapa Zero Waste?

Alasannya begitu mendasar: rasa tanggung jawab terhadap planet. Gen Z tumbuh di era di mana perubahan iklim dan kerusakan lingkungan menjadi isu global yang mendesak. Mereka melihat langsung dampak dari konsumsi berlebihan, seperti penumpukan sampah di lautan, polusi udara, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Dengan memilih gaya hidup zero waste, mereka merasa turut berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.

Lalu, zero waste juga memberikan kepuasan pribadi. Ada kepuasan tersendiri dalam mengetahui bahwa kita telah mengurangi jejak lingkungan dan hidup lebih berkelanjutan. 

Banyak yang merasa lebih tenang dan bahagia setelah menerapkan gaya hidup ini. Mereka merasakan koneksi yang lebih dalam dengan alam dan dengan diri mereka sendiri.

Praktik Zero Waste Sehari-hari

Membawa tas belanja sendiri adalah langkah awal yang mudah untuk mengurangi limbah plastik. Namun, Gen Z tidak berhenti di situ. Mereka juga kreatif dalam mencari alternatif kemasan sekali pakai. 

Botol minum stainless steel, tempat makan berbahan kaca atau bambu, dan peralatan makan pribadi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. 

Membawa bekal sendiri, mereka tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menghemat uang dan memastikan kualitas makanan yang mereka konsumsi.

Selain mengurangi penggunaan plastik, Gen Z juga fokus pada pengurangan konsumsi kertas. Mereka memilih untuk membaca buku elektronik, menggunakan aplikasi catatan digital, dan mencetak dokumen hanya jika benar-benar diperlukan. 

Beberapa bahkan membuat komitmen untuk mengurangi penggunaan email dan memilih untuk berkomunikasi secara langsung atau melalui panggilan video.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun