Informasi alergen bukan sekadar data tambahan pada label kemasan, melainkan merupakan hak mendasar konsumen untuk mengetahui secara detail apa saja yang terkandung dalam makanan yang mereka konsumsi.Â
Hak ini dilandasi oleh beberapa alasan kuat, antara lain:
Pertama, setiap individu memiliki hak untuk membuat keputusan yang informatif tentang apa yang mereka masukkan ke dalam tubuh. Dengan adanya informasi alergen yang jelas, konsumen dapat dengan sadar memilih makanan yang aman bagi mereka dan menghindari produk yang berpotensi memicu reaksi alergi.Â
Kedua, informasi alergen juga memungkinkan konsumen dengan berbagai kebutuhan khusus, seperti vegan, vegetarian, atau mereka yang memiliki intoleransi makanan tertentu, untuk menemukan produk yang sesuai dengan preferensi dan kondisi kesehatan mereka.Â
Ketiga, transparansi informasi mengenai alergen dapat membangun kepercayaan antara produsen dan konsumen. Konsumen akan merasa lebih aman dan nyaman mengonsumsi produk dari produsen yang terbuka dan jujur mengenai kandungan produknya.
3. Tanggung Jawab Produsen
Pencantuman informasi alergen bukan hanya sekadar memenuhi regulasi, tetapi juga merupakan manifestasi dari tanggung jawab produsen terhadap konsumen.Â
Produsen memiliki kewajiban moral dan legal untuk memastikan bahwa produk yang mereka pasarkan aman dikonsumsi oleh semua kalangan, termasuk mereka yang memiliki alergi.Â
Dengan mencantumkan informasi alergen secara jelas dan lengkap, produsen telah mengambil langkah proaktif untuk mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan akibat konsumsi produk mereka.
Kemudian, informasi alergen juga berperan penting dalam membangun kepercayaan konsumen. Konsumen saat ini semakin cerdas dan kritis dalam memilih produk makanan. Mereka mencari produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga aman dan sesuai dengan kebutuhan khusus mereka.Â
Dengan memberikan informasi yang transparan, produsen dapat membangun reputasi yang baik dan memperoleh loyalitas konsumen.