Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Efektivitas Undang-Undang Perlindungan Lansia dalam Meningkatkan Kualitas Hidup

7 Januari 2025   21:51 Diperbarui: 7 Januari 2025   21:51 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perawat mendampingi dan bercengkerama dengan seorang lanjut usia. | KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Usia lanjut adalah fase alami dalam kehidupan manusia. Namun, seiring bertambahnya usia, berbagai tantangan fisik, psikologis, dan sosial kerap muncul. Untuk menjamin kesejahteraan dan martabat para lansia, berbagai negara, termasuk Indonesia, telah mengesahkan undang-undang perlindungan lansia. 

Undang-undang ini diharapkan dapat memberikan payung hukum yang kuat bagi para lansia, sehingga mereka dapat hidup dengan layak dan bermartabat.

Tujuan dan Ruang Lingkup UU Perlindungan Lansia

Undang-Undang Perlindungan lansia, sebagai payung hukum bagi para lansia, memiliki peran krusial dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Namun, implementasi di lapangan seringkali menemui berbagai kendala, mulai dari kurangnya kesadaran masyarakat akan hak-hak lansia hingga keterbatasan sumber daya yang dialokasikan untuk program-program kesejahteraan lansia. 

Di samping itu, perubahan dinamika sosial dan demografi juga turut mempengaruhi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh lansia. Dalam konteks keluarga, pergeseran nilai dan struktur keluarga modern juga berdampak pada pola pengasuhan dan perawatan lansia. 

Fenomena urbanisasi dan migrasi seringkali menyebabkan lansia ditinggal di kampung halaman atau tinggal sendirian di kota besar. Kondisi ini tentu saja membutuhkan perhatian khusus agar lansia tetap dapat hidup dengan layak dan bermartabat.

Dalam upaya mengatasi berbagai tantangan tersebut, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah memiliki peran penting dalam merumuskan kebijakan dan regulasi yang komprehensif, serta mengalokasikan anggaran yang cukup untuk program-program perlindungan lansia.

Masyarakat juga memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada lansia di lingkungan sekitar. Sementara itu, sektor swasta dapat berkontribusi dengan menyediakan produk dan layanan yang ramah lansia, serta mendukung kegiatan sosial yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan lansia. 

Kemudian, peran media massa juga sangat penting dalam mengkampanyekan pentingnya perlindungan lansia dan mengubah persepsi masyarakat terhadap lansia.

Pengembangan teknologi digital juga membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Aplikasi kesehatan, telemedicine, dan perangkat bantu berbasis teknologi dapat membantu lansia dalam memantau kesehatan mereka, berkomunikasi dengan orang lain, dan melakukan aktivitas sehari-hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun