Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hangatkan Diri dengan Menikmati Teh Tubruk dan Kulub Sampeu Sambil Siduru

27 Desember 2024   06:25 Diperbarui: 27 Desember 2024   06:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati teh tubruk panas sambil siduru depan tungku (istilah Sunda tungku=hawu). | Dokumentasi Pribadi/Jujun Junaedi

Udara pagi yang sejuk menusuk tulang seakan menjadi undangan untuk segera menghangatkan diri. Di desa yang tenang ini, tradisi menikmati secangkir teh tubruk panas ditemani kulub sampeu (singkong rebus) sambil bersandar di depan tungku (istilah Sunda = Siduru) adalah kebiasaan yang tak lekang oleh waktu.

Teh Tubruk, Simfoni Rasa dalam Setiap Tegukan

Hangatnya cairan teh yang menyapa lidah terasa begitu menenangkan, sementara aroma harumnya mampu menghidupkan semangat. Ada sensasi nostalgia yang menyertai setiap tegukan, membawa kita kembali ke masa kecil ketika menikmati teh bersama keluarga di pagi hari. Hangat cangkir teh di tangan seolah menjadi pelukan hangat yang menenangkan jiwa.

Kulub sampeu, atau singkong rebus, adalah pendamping setia teh tubruk. Singkong yang telah dikupas dan dipotong-potong kemudian direbus hingga empuk. Teksturnya yang lembut dan manis alami membuat kulub sampeu begitu disukai. Saat masih hangat, kulub sampeu terasa lebih nikmat. Singkong mengandung karbohidrat kompleks yang memberikan energi tahan lama, serta serat yang baik untuk pencernaan. Perpaduan antara rasa manis alami singkong dengan sedikit pahit dari teh tubruk menciptakan harmoni rasa yang unik.

Di tengah suasana pedesaan yang sederhana, siduru di depan tungku menjadi pusat kehangatan. Kayu bakar yang menyala menghasilkan api yang membara, memancarkan sinar keemasan yang menghangatkan seisi ruangan. Sensasi hangat dari api unggun membuat tubuh terasa rileks dan pikiran menjadi tenang. Duduk di depan tungku (siduru) sambil menikmati teh tubruk dan kulub sampeu adalah momen yang sangat berharga. Bunyi kayu bakar yang berkresek-kresek dan gelegak air mendidih dalam teko menjadi iringan yang menenangkan.

Selain menghangatkan tubuh, menikmati teh tubruk dan kulub sampeu sambil siduru juga memiliki manfaat lain. Teh mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan, sedangkan singkong kaya akan karbohidrat dan serat. Proses membuat dan menikmati teh tubruk secara perlahan dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Dalam kesibukan hidup modern, momen sederhana seperti ini menjadi oase yang menyegarkan.

Momen menikmati teh tubruk dan kulub sampeu sambil siduru adalah sebuah ritual yang telah diwariskan turun-temurun. Tradisi ini mengajarkan kita untuk menghargai kesederhanaan, bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, dan menikmati setiap momen dalam hidup. Dalam era digital yang serba cepat, momen-momen seperti ini menjadi semakin berharga.

Bayangkan saja, setelah seharian beraktivitas, kita bisa pulang ke rumah dan langsung menikmati secangkir teh tubruk hangat sambil bersandar di depan tungku (siduru). Semua kepenatan seketika sirna. Sensasi hangat yang menyelimuti tubuh membuat kita merasa nyaman dan tenang.

Teh tubruk tidak hanya sekedar minuman, tetapi juga menjadi media untuk menjalin silaturahmi. Di masa lalu, orang-orang berkumpul siduru di depan tungku untuk bercerita, berbagi pengalaman, dan mempererat tali persaudaraan. Meskipun zaman telah berubah, namun esensi dari kegiatan ini tetap sama.

Kulub Sampeu, Lezatnya Singkong Rebus yang Sederhana

Kulub sampeu, oh kulub sampeu, hidangan sederhana yang menyimpan sejuta kenangan. Singkong, umbi-umbian yang tumbuh subur di tanah Indonesia, diolah menjadi camilan yang begitu lezat. Dulu, saat masih kecil, kami sering diajak nenek ke kebun untuk memetik singkong. Singkong-singkong yang sudah tua dan besar itu kemudian dikupas dan direbus hingga empuk. Hangatnya kulub sampeu yang baru matang begitu menggoda, apalagi jika disantap bersama taburan garam. Rasanya manis dan gurih, membuat perut keroncongan seketika terisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun