Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hati-Hati Memakai Jasa Joki di Jalur Wisatawan

23 Desember 2024   13:53 Diperbarui: 23 Desember 2024   13:53 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi arus lalu lintas di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2024).| KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Mengapa Harus Hati-hati?

Menggunakan jasa joki di jalur wisatawan, terutama di area yang ramai seperti Puncak, Bogor, atau tempat wisata populer lainnya, memang menggiurkan. 

Dengan bantuan joki, kita diharapkan bisa menghindari kemacetan dan sampai ke tujuan lebih cepat. Namun, di balik kemudahan itu, terdapat sejumlah risiko yang perlu diwaspadai.

Kasus joki yang meminta bayaran tidak wajar atau bahkan memaksa wisatawan untuk membayar sudah sering terjadi. Mereka seringkali memanfaatkan ketidaktahuan wisatawan akan medan dan kondisi lalu lintas. 

Tidak semua joki memiliki pengetahuan yang cukup tentang jalur alternatif. Mereka mungkin membawa wisatawan melalui jalan yang rusak, sempit, atau rawan kecelakaan.

Selain itu, ada risiko berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal dan potensi kehilangan barang berharga. Menggunakan jasa joki seringkali melanggar peraturan lalu lintas dan dapat dikenakan sanksi. 

Di samping itu, joki yang tidak memiliki izin resmi juga dapat dianggap sebagai tindakan ilegal. Jalur alternatif yang sering digunakan oleh joki mungkin melewati area yang rawan erosi atau merusak ekosistem setempat.

Contoh Kasus

Kasus pemerasan oleh joki di jalur wisata bukanlah hal baru. Di kawasan Puncak misalnya, seringkali wisatawan dihadapkan pada oknum-oknum yang menawarkan jasa penunjuk jalan alternatif dengan iming-iming menghindari kemacetan. 

Namun, saat sampai tujuan, para joki ini justru meminta bayaran yang tidak wajar dan bahkan mengancam jika tidak diberikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun