Normalisasi sungai menjadi salah satu langkah strategis. Proses pembersihan sungai dari sedimentasi dan sampah, serta perbaikan tanggul sungai akan meningkatkan kapasitas tampung sungai dan mengurangi risiko banjir. Selain itu, pembangunan sistem drainase yang memadai juga sangat penting. Saluran drainase yang berfungsi dengan baik akan mampu mengalirkan air hujan secara efektif sehingga tidak terjadi genangan air.
Tata ruang yang tidak terkendali juga menjadi salah satu penyebab banjir di kawasan ini. Pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan, seperti alih fungsi lahan menjadi permukiman atau kawasan industri, mengurangi daerah resapan air dan memperparah masalah banjir.Â
Oleh karena itu, perlu dilakukan penataan ruang yang berbasis pada analisis risiko bencana. Penetapan zona-zona tertentu seperti zona hijau, zona permukiman, dan zona industri harus dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi topografi dan hidrologi wilayah. Selain itu, penertiban bangunan di bantaran sungai juga perlu dilakukan secara konsisten. Bangunan yang berdiri di bantaran sungai menyempitkan aliran sungai dan meningkatkan risiko banjir.
Upaya perbaikan infrastruktur dan tata ruang ini harus dilakukan secara terpadu dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan kerusakan infrastruktur sangat penting.Â
Pemerintah juga perlu menyediakan anggaran yang cukup untuk perbaikan infrastruktur dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur. Dengan demikian, upaya untuk menyelamatkan Bandung Selatan dari banjir dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Peran Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah memiliki peran krusial dalam mengatasi permasalahan banjir di Bandung Selatan. Selain menyediakan infrastruktur seperti kolam retensi, normalisasi sungai, dan sistem drainase yang memadai, pemerintah juga perlu membuat kebijakan yang tegas terkait pengelolaan sampah dan tata ruang wilayah. Regulasi yang jelas akan memberikan payung hukum bagi pelaksanaan program-program penanggulangan banjir.
Selain itu, pemerintah perlu meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye edukasi yang masif. Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, memilah sampah, dan tidak membuang sampah sembarangan harus dilakukan secara terus-menerus. Pemerintah juga dapat melibatkan berbagai pihak, seperti akademisi, LSM, dan dunia usaha, dalam merumuskan solusi yang komprehensif untuk mengatasi permasalahan banjir.
Di sisi lain, peran masyarakat sangat menentukan keberhasilan upaya penanggulangan banjir. Masyarakat harus aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan gotong royong membersihkan sungai, selokan, dan drainase sangat penting.Â
Di samping itu, masyarakat juga perlu mengubah perilaku sehari-hari dengan mengurangi produksi sampah, memilah sampah, dan memanfaatkan kembali barang-barang yang masih layak pakai. Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat, upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan banjir akan lebih efektif.
Kesimpulan