Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pertumbuhan Pedagang Kaki Lima: Indikator Ekonomi Kreatif atau Kegagalan Pasar Kerja?

11 Desember 2024   18:41 Diperbarui: 11 Desember 2024   18:41 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rian (25) pemuda penjual sate dan gule kambing di pinggir Jalan A.H. Nasution, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/12/2024). | Dok. Pribadi

Fenomena menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) di berbagai sudut kota belakangan ini menjadi perbincangan hangat.

Di satu sisi, pertumbuhan PKL seringkali dipandang sebagai cerminan dari geliat ekonomi kreatif, di mana masyarakat bawah menemukan celah untuk berwirausaha dan memenuhi kebutuhan hidup.

Di sisi lain, ada pula yang melihat PKL sebagai indikator kegagalan pasar kerja formal dalam menyerap tenaga kerja, sehingga memaksa banyak orang untuk beralih ke sektor informal.

Pertumbuhan PKL sebagai Ekspresi Ekonomi Kreatif

Pertumbuhan pedagang kaki lima (PKL) yang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini tak lepas dari geliat ekonomi kreatif yang semakin marak.

PKL bukan sekadar penjual makanan atau barang, melainkan juga pelaku ekonomi kreatif yang mampu menciptakan produk-produk unik dan inovatif. Mereka menjadi wadah bagi munculnya berbagai ide-ide segar yang kemudian dituangkan dalam bentuk produk atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat.

Fleksibilitas dalam berkreasi dan beradaptasi dengan tren pasar menjadi salah satu kunci keberhasilan PKL dalam bersaing.

Kehadiran PKL juga memberikan warna tersendiri bagi kehidupan perkotaan. Mereka menciptakan suasana yang lebih hidup dan dinamis di berbagai sudut kota.

Selain itu, PKL juga berperan penting dalam melestarikan warisan budaya kuliner dan kerajinan tangan. Banyak PKL yang menjual makanan khas daerah atau produk kerajinan tangan tradisional.

Dengan demikian, PKL tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan ekonomi, tetapi juga turut melestarikan kekayaan budaya bangsa.

Lebih lanjut, pertumbuhan PKL juga menunjukkan adanya potensi besar dalam pengembangan ekonomi lokal. PKL mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun