Ini akan membantu memperkuat hubungan mereka dan menciptakan suasana yang lebih harmonis di rumah.
Dalam beberapa kasus, daddy blues dapat berkembang menjadi depresi pascapersalinan. Jika kondisi ini terjadi, dukungan profesional sangat penting. Pasangan dapat berperan aktif dalam mendorong ayah untuk mencari bantuan medis.Â
Terapis atau konselor dapat memberikan alat dan strategi yang efektif untuk mengatasi gejala depresi dan meningkatkan kualitas hidup.
Penting untuk diingat bahwa dukungan pasangan adalah investasi jangka panjang. Dengan memberikan dukungan yang konsisten dan tulus, pasangan tidak hanya membantu ayah mengatasi daddy blues, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk keluarga bahagia di masa depan.
Cara Pasangan Mendukung Ayah Baru
Memberikan ruang bagi suami untuk menjadi dirinya sendiri, meski sedang bergelut dengan peran barunya sebagai ayah, adalah kunci utama. Jangan paksa dia untuk selalu tampil kuat dan sempurna.Â
Biarkan dia mengungkapkan kekhawatiran, ketakutan, atau bahkan kelemahannya. Ingat, seorang ayah yang berani mengakui kelemahannya justru akan semakin mengagumkan di mata anak-anaknya.
Membuat jadwal yang fleksibel dan realistis juga sangat penting. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengikuti semua aturan parenting yang ada. Setiap keluarga unik, dan setiap bayi memiliki kebutuhan yang berbeda. Yang terpenting adalah menemukan ritme yang paling sesuai untuk keluarga kecilmu.Â
Jangan lupa, waktu untuk berdua juga sangat penting untuk menjaga keintiman dan keharmonisan hubungan.
Ajak suami untuk terlibat dalam kegiatan sehari-hari yang melibatkan bayi. Memandikan bayi, mengganti popok, atau sekadar menggendong bayi bisa menjadi momen yang sangat bonding bagi ayah dan anak.Â
Jangan ragu untuk memuji dan memberikan semangat setiap kali suami berhasil melakukan sesuatu dengan baik. Dengan begitu, dia akan merasa lebih percaya diri dan menikmati perannya sebagai ayah.