Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

70% Waktu Perawatan Dunia di Pundak Perempuan: Implikasi bagi Kesejahteraan dan Ekonomi

9 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   21:09 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Perawatan dunia didominasi perempuan. | Image by Racool_studio/Freepik

Di balik kesibukan dunia modern, tersembunyi beban tidak terlihat yang dipikul oleh sebagian besar perempuan yakni tanggung jawab perawatan.

Data global menunjukkan fakta mengejutkan bahwa perempuan menyumbang sekitar 70% dari total jam yang dihabiskan untuk merawat anggota keluarga, baik orang tua, anak-anak, maupun anggota keluarga lainnya yang membutuhkan.

Beban perawatan yang tidak setara ini memiliki implikasi yang sangat signifikan terhadap kesejahteraan perempuan, keluarga, dan ekonomi secara keseluruhan.

Artikel ini akan mengupas tuntas fenomena global di mana perempuan menanggung beban utama dalam pekerjaan perawatan.

Kita akan mengkaji mengapa perempuan lebih sering menjadi pengasuh utama, dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental perempuan, serta konsekuensi ekonomi yang ditimbulkan.

Selain itu, artikel ini juga akan membahas upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi ketidaksetaraan gender dalam perawatan, serta langkah-langkah yang perlu diambil di masa depan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

Mengapa Perempuan Lebih Sering Menjadi Pengasuh Utama?

Normatisasi gender selama berabad-abad telah membentuk pandangan masyarakat tentang peran perempuan dan laki-laki dalam keluarga. Perempuan secara tradisional diposisikan sebagai pengasuh utama, bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga dan perawatan anggota keluarga.

Anggapan bahwa perempuan memiliki naluri alami untuk merawat serta tanggung jawab biologis dalam melahirkan dan menyusui anak telah memperkuat stereotip ini.

Akibatnya, perempuan seringkali merasa berkewajiban untuk mengutamakan kebutuhan keluarga di atas kebutuhan pribadi mereka.

Selain faktor budaya, struktur sosial dan ekonomi juga berperan penting. Di banyak negara, perempuan memiliki akses yang lebih terbatas terhadap pendidikan dan peluang kerja formal dibandingkan laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun