Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

70% Waktu Perawatan Dunia di Pundak Perempuan: Implikasi bagi Kesejahteraan dan Ekonomi

9 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   21:09 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Perawatan dunia didominasi perempuan. | Image by Racool_studio/Freepik

Hal ini membuat perempuan lebih rentan secara ekonomi dan seringkali menjadi pilihan pertama untuk mengambil alih tugas perawatan ketika ada anggota keluarga yang sakit atau membutuhkan bantuan.

Ketergantungan ekonomi perempuan pada pasangan juga dapat membatasi kemampuan mereka untuk menegosiasikan pembagian tugas rumah tangga dan perawatan.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kurangnya infrastruktur perawatan yang memadai. Di banyak negara, layanan penitipan anak, perawatan lansia, dan layanan kesehatan mental masih terbatas dan mahal. Hal ini membuat keluarga, terutama perempuan, harus menanggung sendiri beban perawatan.

Di samping itu, fleksibilitas kerja yang rendah juga menjadi kendala bagi perempuan yang ingin menyeimbangkan antara pekerjaan dan tanggung jawab keluarga.

Dampak terhadap Kesejahteraan Perempuan

Beban perawatan yang tidak proporsional ini memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap kesejahteraan perempuan. 

Secara fisik, perempuan yang menanggung beban perawatan cenderung mengalami kelelahan kronis, gangguan tidur, dan masalah kesehatan lainnya akibat kurangnya waktu istirahat dan aktivitas fisik yang memadai. 

Hal ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

Tidak hanya fisik, beban perawatan juga berdampak besar pada kesehatan mental perempuan. Stres yang berkepanjangan akibat tuntutan merawat orang lain dapat memicu depresi, kecemasan, dan gangguan psikologis lainnya. 

Perasaan terisolasi, kurangnya waktu untuk diri sendiri, dan tekanan untuk memenuhi harapan keluarga dapat semakin memperburuk kondisi mental perempuan.

Selain itu, beban perawatan juga dapat menghambat perkembangan pribadi dan sosial perempuan. Kurangnya waktu untuk mengikuti pendidikan formal atau pelatihan keterampilan dapat membatasi peluang kerja dan mobilitas sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun