Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tutut Sawah, Mutiara Kecil di Tengah Krisis Lapangan Kerja

7 Desember 2024   06:52 Diperbarui: 7 Desember 2024   06:54 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edi (50) pedagang tutut sawah sedang menunggu pembeli atau langganannya, Jumat (6/12/2024). | Foto: Jujun Junaedi

Banyak pelanggan setianya yang bukan hanya membeli tutut, tetapi juga memberikan semangat dan kata-kata positif.

"Ada beberapa ibu-ibu yang sering beli, katanya tutut saya dimasak enak. Mereka juga sering ngobrol dan kasih semangat," ujar Pak Edi dengan nada haru.

Dukungan dari masyarakat ini menjadi pemacu semangat bagi Pak Edi untuk terus berjualan.

Ia merasa bahwa kehadirannya di tepi jalan bukan hanya sekadar berjualan, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sekitar.

Lebih dari Sekedar Jualan

Kisah Pak Edi mengajarkan kita banyak hal. Di tengah kesulitan ekonomi, semangat pantang menyerah dan kreativitas adalah kunci untuk bertahan hidup.

Selain itu, kisah Pak Edi juga menunjukkan betapa pentingnya gotong royong dan dukungan sosial dalam menghadapi tantangan hidup.

Pesan Moral

Kisah Pak Edi yang gigih berjualan tutut di tengah kesulitan ekonomi membawa banyak pelajaran berharga bagi kita semua. Di balik kesederhanaan usahanya, tersimpan pesan-pesan moral yang mendalam tentang kehidupan, ketahanan, dan semangat juang manusia.

1. Kegigihan adalah Kunci Sukses

Dalam kondisi yang sulit sekalipun, Pak Edi tidak menyerah. Ia terus berusaha mencari nafkah untuk keluarganya dengan cara yang sederhana namun penuh dedikasi. Kisahnya mengajarkan kita bahwa kegigihan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan, sekecil apapun itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun