Pelaku child grooming adalah manipulator ulung yang dengan cerdik membangun kepercayaan dan ketergantungan pada korbannya. Mereka seringkali menyajikan diri sebagai sosok yang peduli, perhatian, dan dapat diandalkan.Â
Perhatian yang berlebihan, hadiah-hadiah, dan pujian yang tulus membuat anak merasa istimewa dan dicintai, sehingga sulit bagi mereka untuk mencurigai niat buruk pelaku. Selain itu, pelaku juga seringkali mengancam korban untuk menjaga rahasia, membuat anak merasa takut dan bersalah jika menceritakan apa yang terjadi.Â
Rasa takut ini semakin diperkuat dengan manipulasi emosional yang dilakukan pelaku, seperti membuat anak merasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri atas situasi yang terjadi.
Anak-anak juga seringkali sulit mengenali tanda-tanda manipulasi karena kurangnya pengalaman dan pemahaman tentang hubungan yang sehat. Mereka mungkin belum memiliki kemampuan untuk membedakan antara perhatian yang tulus dan perhatian yang bermotif jahat.Â
Selain itu, anak-anak juga cenderung lebih percaya pada orang dewasa, terutama jika orang tersebut memberikan perhatian dan kasih sayang yang mereka butuhkan. Pelaku child grooming memanfaatkan kepercayaan ini untuk membangun hubungan yang kuat dengan korbannya.
Faktor lain yang membuat anak sulit menyadari bahwa mereka sedang dimanipulasi adalah adanya perasaan bersalah dan malu. Anak-anak mungkin merasa bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang salah sehingga pelaku memperlakukan mereka dengan baik.Â
Mereka juga takut akan reaksi orang tua atau orang lain jika mereka menceritakan apa yang terjadi. Rasa takut akan penolakan atau dihukum membuat anak memilih untuk bungkam dan menyimpan rahasia.Â
Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, sehingga anak-anak merasa nyaman untuk berbicara tentang apa pun yang mereka alami.
Tanda-Tanda Awal Child Grooming
Selain perubahan perilaku yang signifikan, ada beberapa tanda lain yang perlu diwaspadai. Anak yang menjadi korban child grooming mungkin menunjukkan peningkatan penggunaan gadget, terutama untuk berkomunikasi dengan orang asing secara online.Â
Mereka mungkin juga memiliki rahasia yang sangat mereka jaga dan enggan untuk berbagi dengan orang lain. Tanda lainnya adalah adanya perubahan dalam pola tidur dan makan, serta penurunan prestasi akademik. Perlu diingat bahwa tidak semua anak yang menunjukkan tanda-tanda ini pasti menjadi korban child grooming.Â