Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Financial Planning Pernikahan, Hindari Jebakan Utang

21 November 2024   21:54 Diperbarui: 22 November 2024   12:31 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernikahan adalah momen sakral yang penuh cinta dan kebahagiaan. Namun, di balik keindahannya, seringkali tersembunyi kekhawatiran akan biaya yang membengkak.

Banyak pasangan muda terjebak dalam lingkaran utang setelah pesta pernikahan, karena keinginan untuk menggelar acara yang mewah dan tak terlupakan.

Padahal, pernikahan yang bahagia tidak selalu identik dengan pesta yang meriah dan mahal. Inti dari pernikahan adalah komitmen dua insan untuk saling mencintai, menghormati, dan membangun kehidupan bersama.

Perayaan pernikahan hanyalah sebuah perayaan cinta, bukan tolok ukur kebahagiaan sebuah rumah tangga. 

Dengan mengutamakan nilai-nilai kebersamaan, pengertian, dan dukungan satu sama lain, pernikahan akan terasa lebih bermakna dan langgeng.

Mengapa Utang Pernikahan Menjadi Masalah Besar?

Mengapa utang pernikahan menjadi masalah besar? Jauh dari romantika pernikahan impian, beban utang yang menumpuk justru dapat menghambat kebahagiaan pasangan baru.

Beban finansial yang berat akibat pernikahan mewah atau konsumtif seringkali menjadi sumber konflik dan stres dalam rumah tangga. 

Padahal, pernikahan seharusnya menjadi awal dari babak baru yang penuh harapan dan kebahagiaan.

Selain itu, utang pernikahan juga dapat menghambat pencapaian tujuan finansial jangka panjang seperti membeli rumah, merencanakan pendidikan anak, atau bahkan sekadar berinvestasi untuk masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun