Dengan menabung secara konsisten, Generasi Z dapat mewujudkan mimpi-mimpi mereka, seperti membeli rumah, melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, atau memulai bisnis sendiri.
Selain itu, menabung juga memberikan rasa aman dan ketenangan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Tantangan yang Dihadapi Generasi Z dalam Menabung
Generasi Z, dengan akses informasi yang begitu mudah dan godaan konsumerisme yang begitu dekat, seringkali merasa terjebak dalam pusaran keinginan instan.
Kehadiran media sosial yang menampilkan gaya hidup mewah dan barang-barang terbaru semakin memperkuat dorongan untuk memiliki segalanya.
FOMO (Fear Of Missing Out) menjadi musuh terbesar dalam upaya menabung. "Semua teman-temanku sudah punya gadget terbaru, bagaimana kalau aku tidak?" begitu kira-kira batin mereka.
Padahal, menabung adalah investasi jangka panjang yang jauh lebih berharga daripada kepuasan sesaat.S
Selain itu, beban utang mahasiswa yang semakin meningkat juga menjadi kendala besar. Biaya pendidikan yang mahal seringkali memaksa generasi Z untuk mengambil pinjaman.
Setelah lulus, mereka harus berjuang membayar utang sambil memulai kehidupan mandiri. Beban utang ini tentu saja menggerogoti penghasilan mereka dan menyisakan sedikit ruang untuk menabung.
Di sisi lain, ketidakstabilan ekonomi global juga turut mempengaruhi kebiasaan menabung generasi Z. Pandemi Covid-19, misalnya, telah memberikan pukulan telak bagi perekonomian dunia.
Banyak perusahaan melakukan PHK, dan peluang kerja menjadi semakin terbatas. Dalam situasi seperti ini, prioritas utama generasi Z adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga menabung menjadi pilihan terakhir.