Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sampah Memanaskan Bumi, Gas Metana Jadi Musuh Utama

7 November 2024   19:47 Diperbarui: 7 November 2024   20:03 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah pemulung berkeranjang sedang mengais sampah yang masih berharga di TPA Bantar Gebang pada Selasa (26/04/2022). | KOMPAS/ALBERTUS KRISNA

Pengelolaan sampah organik yang baik dimulai dari pemilahan sampah di sumber, yaitu rumah tangga. Dengan memisahkan sampah organik dari sampah non-organik, maka proses pengolahan selanjutnya akan lebih efisien.

Pengomposan adalah salah satu cara terbaik untuk mengelola sampah organik. Proses pengomposan mengubah sampah organik menjadi kompos yang kaya nutrisi, yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk pertanian. Selain mengurangi volume sampah, pengomposan juga mengurangi emisi gas metana karena bahan organik terurai secara aerob dalam kondisi oksigen yang cukup.

Selain pengomposan, teknologi pengolahan sampah lain yang dapat diterapkan adalah biogas. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam digester anaerob akan menghasilkan biogas yang mengandung metana. Biogas ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif untuk memasak, penerangan, atau bahkan untuk menghasilkan listrik. Sisa dari proses produksi biogas dapat dijadikan pupuk organik.

Tidak hanya itu, pemerintah juga perlu berperan aktif dalam mengatasi masalah sampah organik. Kebijakan yang mendukung pengelolaan sampah organik, seperti insentif bagi masyarakat yang melakukan pengomposan, serta pembangunan infrastruktur pengolahan sampah yang memadai, sangat diperlukan. Selain itu, perlu adanya regulasi yang tegas terkait pengelolaan sampah, termasuk sanksi bagi pelanggar.

Pentingnya Peran Masyarakat 

Peran masyarakat dalam mengatasi masalah sampah dan mengurangi emisi gas metana sangatlah krusial. Kesadaran dan partisipasi aktif dari setiap individu akan sangat berdampak pada keberhasilan upaya pengelolaan sampah. Berikut beberapa peran penting yang dapat dilakukan masyarakat:

Pertama, menjadi konsumen yang bijak. Memilih produk yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan membawa tas belanja sendiri saat berbelanja adalah langkah awal yang sederhana namun efektif. Dengan mengurangi konsumsi, secara tidak langsung kita juga mengurangi produksi sampah.

Kedua, memilah sampah dari sumber. Membiasakan diri memilah sampah organik dan non-organik sejak dari rumah adalah langkah penting. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah non-organik dapat didaur ulang.

Ketiga, mengompos sampah organik. Membuat kompos di rumah tidak hanya mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, tetapi juga menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat bagi tanaman.

Keempat, berpartisipasi dalam kegiatan bank sampah. Bergabung dengan bank sampah terdekat untuk menukarkan sampah yang terkumpul dengan uang atau barang bermanfaat lainnya.

Kelima, mengkampanyekan pengelolaan sampah. Mengajak keluarga, teman, dan komunitas untuk bersama-sama peduli terhadap lingkungan dan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun