Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Senangnya Nobar Debat Pilkada dengan Anak-Anak: Kejutan dari Generasi Muda

28 Oktober 2024   04:12 Diperbarui: 28 Oktober 2024   04:43 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senangnya nobar debat pilkada bersama anak-Anak, melalui Kompas tv. Ahad (27/10/2024). | Dok. Pribadi

Kami mencoba menjelaskan tentang pentingnya perbedaan pendapat dalam demokrasi, bagaimana pemimpin harus bisa meyakinkan masyarakat dengan ide-idenya, dan mengapa penting untuk memilih pemimpin yang tepat.

Dari pengalaman ini, kami semakin yakin bahwa anak-anak memiliki potensi yang luar biasa untuk memahami konsep-konsep demokrasi yang kompleks. 

Dengan bahasa yang sederhana dan contoh-contoh yang relevan, kita dapat menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak usia dini. 

Semoga generasi muda Indonesia tumbuh menjadi warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.

Pengalaman menonton debat Pilkada bersama anak-anak menjadi pengingat bagi kita semua betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini. 

Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, dan melalui pendidikan politik sejak usia dini, kita dapat membentuk karakter pemimpin masa depan yang berkualitas.

Demokrasi bukanlah sekadar peristiwa lima tahunan, melainkan sebuah cara hidup. 

Dalam keluarga, kita dapat mengajarkan anak-anak untuk menghargai perbedaan pendapat, mengambil keputusan bersama, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. 

Sekolah juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa sebagai warga negara yang demokratis. 

Melalui kegiatan ekstrakurikuler, diskusi kelas, dan proyek-proyek pembelajaran yang relevan, siswa dapat belajar tentang hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara.

Tentu saja, dalam upaya menanamkan nilai-nilai demokrasi pada anak-anak, kita juga menghadapi berbagai tantangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun