Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Kisah Inspiratif Satpam KRL Bantu Lansia: Lebih dari Sekedar Tindakan

26 Oktober 2024   17:39 Diperbarui: 26 Oktober 2024   19:37 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang lansia disabilitas menaiki tangga manual karena eskalator di Stasiun Gondangdia, Jakarta, rusak, Rabu (13/9/2023). | kompas.id

Pelayanan publik yang berpusat pada manusia seperti ini seharusnya menjadi standar dalam setiap interaksi antara masyarakat dan pemerintah. Ketika seorang petugas mampu memberikan pelayanan yang tulus dan ikhlas, maka masyarakat akan merasa dihargai dan termotivasi untuk ikut serta menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas, diperlukan upaya yang sistematis dan berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan membangun budaya pelayanan prima di kalangan pegawai negeri.

Kisah satpam di Stasiun Gondangdia telah mengingatkan kita akan pentingnya pelayanan publik yang berkualitas. Dengan memberikan pelayanan yang tulus dan ikhlas, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mari bersama-sama membangun budaya pelayanan prima di Indonesia.

Refleksi atas fasilitas pulik. Viral nya video ini juga memicu diskusi mengenai kondisi fasilitas publik di negara kita. Stasiun sebagai salah satu pusat transportasi massal seharusnya dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk semua pengguna, termasuk lansia dan disabilitas. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dalam hal aksesibilitas di tempat-tempat umum.

Viralitas video satpam yang membantu lansia di Stasiun Gondangdia menjadi sorotan tajam terhadap kondisi fasilitas publik di Indonesia, khususnya terkait aksesibilitas. Stasiun, sebagai jantung transportasi massal, seharusnya menjadi tempat yang inklusif bagi semua pengguna. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak stasiun yang belum dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk lansia, disabilitas, dan kelompok rentan lainnya.

Kurangnya lift, ramp, atau pegangan tangan yang kokoh di banyak stasiun menjadi bukti bahwa desain dan pembangunan infrastruktur kita seringkali mengabaikan kebutuhan kelompok minoritas. Padahal, aksesibilitas bukan hanya soal kemudahan fisik, tetapi juga soal martabat dan hak setiap individu untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan masyarakat.

Membangun aksesibilitas bukan sekadar memasang ramp atau lift. Ini membutuhkan perencanaan yang matang, mulai dari tahap desain hingga pemeliharaan.

Kejadian di Stasiun Gondangdia telah menyadarkan kita akan pentingnya aksesibilitas dalam fasilitas publik. Dengan menciptakan lingkungan yang inklusif, kita tidak hanya memberikan kenyamanan bagi kelompok rentan, tetapi juga menunjukkan bahwa kita adalah masyarakat yang peduli dan menghargai perbedaan.

Dampak yang Lebih Luas

Inspirasi bagi Banyak Orang: Kisah ini telah menginspirasi banyak orang untuk melakukan kebaikan. Banyak yang tergerak untuk membantu sesama, baik dalam skala kecil maupun besar.

Pertama, peningkatan kesadaran masyarakat. Viral nya video ini telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya saling membantu dan peduli terhadap sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun