Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Mana Lagi Anak-Anak Bermain? Membangun Ruang Berkarya untuk Generasi Muda

18 Oktober 2024   17:16 Diperbarui: 18 Oktober 2024   17:49 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak sedang bermain bola di jalan pemukiman warga di Kota Bandung. Kini ruang bermain anak-anak makin terbatas | Dok. Pribadi

Dulu, anak-anak punya sejuta alasan untuk tertawa. Mereka berlari bebas di tanah lapang, membangun istana pasir di tepi pantai, atau menjelajahi hutan belantara di belakang rumah.

Namun, seiring berjalannya waktu, lanskap permainan anak-anak semakin berubah. Gedung-gedung tinggi menjulang, ruang terbuka hijau semakin terbatas, dan layar gadget seolah menjadi sahabat baru yang tak terpisahkan.

Pertanyaan mendasar pun muncul, di mana lagi anak-anak bisa bermain bebas?

Permainan bukan sekadar aktivitas mengisi waktu luang. Bagi anak-anak, bermain adalah cara mereka belajar, berinteraksi, dan mengembangkan diri.

Melalui permainan, mereka belajar tentang dunia sekitar, melatih keterampilan sosial, dan mengasah kreativitas.

Sayangnya, semakin sedikitnya ruang bermain yang aman dan menarik membuat anak-anak kehilangan kesempatan untuk tumbuh secara optimal.

Lalu, apa yang menyebabkan hilangnya ruang bermain anak-anak?

Pertama, urbanisasi. Pertumbuhan kota yang pesat seringkali mengorbankan ruang terbuka hijau demi pembangunan.

Ketika jumlah penduduk di kota semakin banyak dan kota semakin berkembang, seringkali lahan hijau seperti taman, hutan kota, atau sawah diubah menjadi bangunan-bangunan seperti gedung perkantoran, rumah, atau pusat perbelanjaan.

Urbanisasi yang tidak terkendali dapat menyebabkan hilangnya ruang terbuka hijau yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menyeimbangkan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun