Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Transisi Pemerintahan dan Fokus pada Stabilitas Pangan dan Pertanian

15 Oktober 2024   07:02 Diperbarui: 15 Oktober 2024   07:06 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden terpilih Prabowo usai menerima para calon menteri di kediamannya, di Jl Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10/2024). | KOMPAS.com/Tria Sutrisna

Bangsa Indonesia ukir sejarah baru pada Ahad, 20 Oktober 2024. Selang beberapa hari ke depan, tepatnya pada tanggal tersebut, Presiden terpilih Prabowo Subianto akan dilantik menjadi Presiden ke-8 menggantikan  Joko Widodo. Agenda prioritas sudah menanti pemerintahan baru Prabowo-Gibran, terutama pada stabilitas pangan dan peertanian.

Fokus pada stabilitas pangan dan pertanian dalam transisi pemerintahan merupakan langkah strategis yang krusial, mengingat sektor ini menjadi tulang punggung perekonomian banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada sejumlah faktor dan tantangan.

Mengapa Stabilitas Pangan dan Pertanian Penting?

Pertama, ketahanan nasional. Sektor pertanian merupakan fondasi ketahanan pangan dan energi, sehingga sangat vital bagi kemandirian suatu negara.

Sektor pertanian memang menjadi fondasi yang kokoh bagi ketahanan pangan dan energi suatu negara. Kemandirian pangan dan energi merupakan tujuan strategis yang harus terus diupayakan, mengingat pentingnya keduanya bagi kelangsungan hidup dan pembangunan suatu bangsa. Pertanian tidak hanya menyediakan bahan pangan pokok, namun juga sumber daya alam lainnya yang dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah.

Ketahanan pangan yang kuat akan melindungi suatu negara dari ancaman kelangkaan pangan, inflasi, dan gejolak sosial yang dapat timbul akibat krisis pangan. Selain itu, pertanian juga berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketimpangan sosial. Dengan mengembangkan sektor pertanian secara berkelanjutan, kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan.

Di sisi lain, pertanian juga memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam penyediaan energi terbarukan. Biomassa dari sisa-sisa pertanian dapat diolah menjadi bahan bakar nabati, biogas, atau listrik. Selain itu, pertanian juga dapat berperan dalam penyerapan karbon dioksida, sehingga membantu mitigasi perubahan iklim. Dengan demikian, sektor pertanian tidak hanya berperan dalam ketahanan pangan, tetapi juga dalam ketahanan energi dan lingkungan.

Meskipun memiliki peran yang sangat penting, sektor pertanian saat ini menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan iklim, degradasi lahan, hama dan penyakit tanaman, serta persaingan global. Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat juga berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor pertanian.

Salah satu peluang yang menjanjikan adalah penerapan teknologi pertanian modern. Teknologi seperti sensor, drone, dan sistem informasi geografis dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan kualitas hasil pertanian. Selain itu, pengembangan varietas tanaman unggul yang tahan terhadap perubahan iklim dan hama penyakit juga menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Sektor pertanian merupakan pilar utama dalam membangun ketahanan nasional. Dengan berbagai potensi dan peluang yang dimiliki, sektor pertanian dapat menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada.

Kedua, pertumbuhan ekonomi. Sektor pertanian berkontribusi signifikan terhadap PDB dan menciptakan lapangan kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun