Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Optimasi Kombinasi Tanaman dalam Sistem Multiple Cropping untuk Meningkatkan Pendapatan Petani

6 Oktober 2024   06:33 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:21 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks lahan yang semakin terbatas dan tuntutan akan produktivitas yang tinggi, sistem pertanian konvensional mulai dipertanyakan. Salah satu alternatif yang menjanjikan adalah sistem multiple cropping atau tumpang sari.

Sistem ini menggabungkan dua atau lebih jenis tanaman dalam satu lahan secara bersamaan atau bergantian. Dengan demikian, pemanfaatan lahan menjadi lebih optimal dan produktivitas dapat ditingkatkan.

Sistem multiple cropping tidak hanya sekadar menanam berbagai jenis tanaman dalam satu lahan. Konsep ini melibatkan perencanaan yang matang agar interaksi antar tanaman dapat saling menguntungkan.

Multiple cropping memiliki beberapa keuntungan signifikan, antara lain:

Pertama, peningkatan produktivitas. Dengan menanam berbagai jenis tanaman, lahan dapat menghasilkan lebih banyak produk dalam satu waktu.

Menanam berbagai jenis tanaman dalam satu lahan tidak hanya sekadar meningkatkan jumlah hasil panen. Sistem multiple cropping juga dapat meningkatkan kualitas produk pertanian.

Dengan menanam tanaman yang memiliki tinggi dan sistem perakaran yang berbeda, kita dapat memaksimalkan pemanfaatan ruang tumbuh.

Tanaman yang lebih tinggi dapat memberikan naungan pada tanaman yang lebih pendek, sementara tanaman dengan akar yang dalam dapat memanfaatkan nutrisi pada lapisan tanah yang lebih dalam.

Beberapa kombinasi tanaman dapat menciptakan sinergi positif. Misalnya, tanaman legum seperti kacang-kacangan dapat memperbaiki kualitas tanah dengan cara mengikat nitrogen dari udara. Nitrogen yang terikat ini kemudian dapat dimanfaatkan oleh tanaman lain seperti jagung atau padi.

Dengan menghasilkan berbagai jenis produk pertanian, petani dapat mengolah hasil panennya menjadi produk olahan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Misalnya, sayuran segar dapat diolah menjadi keripik atau acar.

Kedua, diversifikasi hasil. Petani tidak hanya bergantung pada satu jenis komoditas, sehingga risiko kerugian akibat fluktuasi harga dapat diminimalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun