Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Permakultur: Solusi Pertanian Organik Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan

28 Agustus 2024   05:57 Diperbarui: 28 Agustus 2024   09:44 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Tanaman sayuran organik di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (27/8/2024). | Dokumentasi Pribadi

Di tengah krisis lingkungan dan pangan global, kita membutuhkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Permakultur muncul sebagai jawaban atas tantangan tersebut. Sistem pertanian yang terinspirasi alam ini menawarkan pendekatan holistik untuk menciptakan ekosistem yang produktif, tahan lama, dan ramah lingkungan.

Permakultur adalah sebuah sistem desain yang mengintegrasikan tanaman, hewan, dan infrastruktur manusia dengan cara yang meniru pola alam. Ini adalah pendekatan holistik untuk pertanian yang bertujuan menciptakan ekosistem yang produktif, berkelanjutan, dan harmonis dengan lingkungan.

Berbeda dengan pertanian konvensional yang seringkali mengandalkan input eksternal seperti pestisida dan pupuk kimia, permakultur menekankan pada penggunaan sumber daya alam secara optimal. Sistem ini menciptakan siklus hidup yang tertutup, di mana limbah dari satu proses menjadi input untuk proses lainnya.

Permakultur bukanlah sekadar tren pertanian terbaru, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik. Dengan menerapkan prinsip-prinsip permakultur, kita dapat menciptakan sistem pangan yang lebih sehat, lebih adil, dan lebih tahan terhadap perubahan iklim.

Prinsip Dasar Permakultur

Pertama, observasi. Memahami lingkungan dan iklim setempat untuk membuat desain yang sesuai.

Observasi adalah fondasi dari permakultur. Sebelum memulai desain apapun, seorang permakulturis akan menghabiskan waktu untuk mengamati lingkungan sekitarnya dengan cermat. Ini bukan sekadar melihat, tetapi melibatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana alam bekerja di suatu wilayah.

Kedua, desain. Menciptakan sistem yang saling mendukung dan bekerja secara efisien.

Jika observasi adalah mendengarkan melodi alam, maka desain adalah komposisi musiknya. Desain dalam permakultur adalah proses kreatif yang melibatkan penempatan elemen-elemen sistem (tanaman, hewan, infrastruktur) secara strategis sehingga saling mendukung dan bekerja secara efisien. Ini seperti menyusun sebuah orkestra, di mana setiap instrumen memainkan peran penting untuk menghasilkan harmoni yang indah.

Ketiga, integrasi. Menggabungkan berbagai elemen (tanaman, hewan, infrastruktur) untuk menciptakan sistem yang lengkap.

Integrasi adalah jantung dari permakultur. Konsep ini menekankan pada hubungan saling ketergantungan antara berbagai elemen dalam sebuah sistem. Dalam permakultur, kita tidak hanya menanam tanaman atau memelihara hewan secara terpisah, tetapi kita menciptakan sebuah ekosistem di mana setiap komponen saling mendukung dan berkontribusi pada keseimbangan keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun