Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

31.03.24

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal Buah Geredog, Si Bulat Kaya Manfaat yang Kini Mulai Langka dan Perlu Dibudidayakan

18 Agustus 2024   18:11 Diperbarui: 18 Agustus 2024   18:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita kenali dan bahas lebih dalam tentang geredog, buah unik yang kaya manfaat namun sayangnya mulai langka

Apa itu Geredog?

Geredog, atau dalam bahasa ilmiahnya Ficus racemosa, adalah sejenis pohon buah-buahan yang berasal dari Asia Tenggara. Buah geredog (sebutan di daerah Sunda, Jawa Barat) memiliki bentuk bulat hingga oval dengan kulit yang berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi kekuningan (kuning) saat matang. Daging buahnya berwarna kuning, lembut, dan memiliki rasa yang manis, asam segar.

Buah geredog tidak hanya enak segar, tetapi juga kaya akan manfaat bagi kesehatan. Kandungan vitamin C, serat, dan antioksidan di dalamnya sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, serta melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, buah geredog juga dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol dalam tubuh.

Buah geredog seringkali dianggap mirip dengan buah mundu atau beberapa jenis buah tin lainnya. Meskipun memiliki kemiripan, namun geredog memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi rasa, tekstur, maupun kandungan nutrisinya.

Sayangnya, buah geredog kini semakin sulit ditemui. Perubahan tata guna lahan, minimnya minat generasi muda untuk membudidayakan tanaman tradisional, serta serangan hama dan penyakit menjadi beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan buah ini. Oleh karena itu, upaya pelestarian dan pengembangan budidaya geredog perlu dilakukan secara serius.

Mengapa Geredog Mulai Langka?

Beberapa faktor yang menyebabkan geredog semakin langka antara lain:

Pertama, perubahan tata guna lahan. Pertanian modern dan urbanisasi menyebabkan banyak lahan pertanian tradisional yang ditumbuhi pohon geredog beralih fungsi. Artinya bahwa lahan pertanian tradisional yang dulunya ditanami berbagai jenis tanaman, termasuk pohon geredog, kini berubah menjadi lahan dengan fungsi yang berbeda.

Kedua, kurangnya minat generasi muda. Generasi muda saat ini cenderung kurang tertarik untuk membudidayakan tanaman tradisional seperti geredog. Artinya kurangnya minat generasi muda untuk melanjutkan tradisi membudidayakan tanaman lokal seperti geredog.  Generasi muda saat ini lebih tertarik pada pekerjaan atau kegiatan lain yang dianggap lebih modern atau menjanjikan secara finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun