Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebuah Renungan, Sekolah Itu Bernama Ibu

10 Agustus 2024   05:52 Diperbarui: 10 Agustus 2024   06:18 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Ibu dan anak | Image by Freepik/tongpatong

Selain sebagai guru dan inspirator, seorang ibu juga menjadi sahabat bagi anak-anaknya. Ibu adalah tempat anak-anak mencurahkan segala isi hati, berbagi suka dan duka. Hubungan yang dekat antara ibu dan anak akan membuat anak merasa aman dan nyaman, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan bahagia.

Pengaruh yang Tak Tergantikan

Pengaruh seorang ibu terhadap perkembangan anak sangatlah besar. Kasih sayangnya yang tulus mampu menciptakan ikatan batin yang kuat, memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak. Dengan demikian, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan memiliki harga diri yang tinggi.

Kasih sayang seorang ibu adalah pondasi terkuat bagi perkembangan psikologis anak. Ikatan batin yang terjalin erat sejak dini memberikan rasa aman dan nyaman yang tak tergantikan. Anak yang merasa dicintai dan dihargai oleh ibunya cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Mereka merasa mampu menghadapi tantangan hidup karena yakin selalu ada dukungan dari orang yang mereka sayangi.

Harga diri yang tinggi adalah kunci keberhasilan dalam hidup. Seorang ibu berperan penting dalam membentuk harga diri anak. Dengan memberikan pujian yang tulus atas prestasi anak, serta memberikan semangat ketika anak mengalami kegagalan, ibu membantu anak mengembangkan pandangan positif tentang dirinya sendiri.

Kekurangan kasih sayang ibu dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak. Anak yang tidak merasa dicintai dan dihargai oleh ibunya cenderung mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial, memiliki harga diri yang rendah, dan rentan mengalami masalah emosional seperti depresi dan kecemasan.

Kualitas waktu yang dihabiskan bersama ibu sangat penting bagi perkembangan anak. Melalui kegiatan bersama, seperti bermain, membaca cerita, atau sekadar mengobrol, anak merasa lebih dekat dengan ibunya dan mendapatkan perhatian yang cukup. Hal ini dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak dan memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak.

Tantangan Menjadi Ibu

Namun, menjadi seorang ibu bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan kesabaran, keikhlasan, dan pengorbanan yang besar. Seorang ibu harus mampu menyeimbangkan antara peran sebagai ibu, istri, dan juga pribadi yang mandiri.

Menjadi seorang ibu adalah peran yang sangat kompleks. Ibu dituntut untuk dapat menyeimbangkan berbagai peran sekaligus, yaitu sebagai ibu, istri, dan juga individu yang memiliki kebutuhan dan aspirasi pribadi. Tantangan ini semakin besar di era modern, di mana tuntutan pekerjaan dan kehidupan sosial semakin tinggi. Ibu seringkali merasa terbebani dan kesulitan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap peran.

Menjadi seorang ibu berarti siap untuk mengorbankan banyak hal. Mulai dari waktu tidur yang terganggu, hobi yang tertunda, hingga karir yang mungkin harus dikorbankan sementara waktu. Pengorbanan ini dilakukan demi kebahagiaan dan kesejahteraan anak. Namun, penting bagi ibu untuk menyadari bahwa pengorbanan tidak selalu berarti kehilangan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun