Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apa yang Terjadi Jika Kita Tidak Makan Garam Selama 30 Hari?

9 Agustus 2024   22:39 Diperbarui: 9 Agustus 2024   22:41 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Garam | Image by Freepik/Racool_studio

Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif dan ion negatif, sehingga membentuk senyawa netral. Secara umum, yang kita kenal sebagai garam dapur adalah natrium klorida (NaCl).

Fungsi garam banyak sekali, di antaranya penambah rasa. Garam memberikan rasa asin pada makanan. Garam, lebih dari sekadar penambah rasa. Berpikir
garam terkenal sebagai penambah rasa asin pada makanan, perannya jauh lebih kompleks dan penting bagi tubuh serta dalam proses pengolahan makanan.

Garam membantu mencegah pertumbuhan bakteri. Garam memang memiliki peran penting dalam mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga makanan tetap awet.

Dampak Negatif Tidak Makan Garam Selama 30 Hari

Pertama, halusinasi dan gangguan pendengaran. Kekurangan natrium (garam) dapat mengganggu sinyal saraf, yang menyebabkan halusinasi dan penurunan pendengaran. Kekurangan natrium dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan kita, termasuk menyebabkan halusinasi dan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

Kedua, dehidrasi. Meskipun bukan kekurangan air, dehidrasi dapat terjadi karena ketidakseimbangan elektrolit akibat kurangnya natrium. Dehidrasi memang lebih sering dikaitkan dengan kekurangan asupan air, namun ketidakseimbangan elektrolit, terutama kekurangan natrium, juga dapat menjadi penyebab utama dehidrasi.

Ketiga, tekanan darah tidak stabil. Tekanan darah mungkin awalnya turun, tetapi kemudian menjadi tidak stabil, bahkan bisa hipotensi (tekanan darah rendah). Perubahan tekanan darah memang merupakan salah satu gejala yang sering terjadi akibat ketidakseimbangan elektrolit, terutama kekurangan natrium.

Keempat, kelemahan otot dan kram. Natrium berperan dalam aktivasi otot, sehingga kekurangannya dapat menyebabkan kelemahan dan kram otot. Natrium memang memiliki peran yang sangat krusial dalam fungsi otot. Kekurangan natrium dapat menyebabkan berbagai masalah pada otot, termasuk kelemahan dan kram.

Kelima, kembali ke pola makan lama. Rasa tidak nyaman karena tidak makan garam dapat membuat orang kembali ke pola makan lama yang tidak sehat. Rasa tidak nyaman yang timbul akibat mengurangi atau menghindari garam memang bisa menjadi tantangan besar dalam mengubah pola makan menjadi lebih sehat.

Kesimpulan

Pola makan sehat yang seimbang, termasuk konsumsi garam yang moderat, sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk bagi orang dengan hipertensi. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun