Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pentingnya Kembali Menghidupkan Tradisi Ronda Malam

30 Juli 2024   16:26 Diperbarui: 31 Juli 2024   11:10 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ronda malam, atau yang sering disebut sistem keamanan lingkungan (siskamling), merupakan tradisi lama masyarakat Indonesia yang memiliki tujuan mulia, yakni menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan

Ronda dalam konteks siskamling memiliki arti berjalan keliling atau berpatroli untuk menjaga keamanan lingkungan. Jadi, ketika kita mendengar kata "ronda malam", artinya adalah sekelompok warga yang bergiliran berjalan kaki atau berkeliling menggunakan kendaraan untuk menjaga keamanan lingkungan mereka di malam hari.

Secara umum, ronda memiliki beberapa arti lain, di antaranya berputar atau bergerak mengelilingi suatu titik atau area dan menjaga untuk melakukan pengawasan atau penjagaan terhadap sesuatu.

Asal-Usul Ronda Malam

Konsep ronda malam sebenarnya sudah ada sejak masa kerajaan-kerajaan di Nusantara. Saat itu, ronda lebih berfungsi sebagai sistem pengawasan dan pertahanan wilayah kerajaan. Pos-pos ronda ditempatkan di titik-titik strategis untuk memantau pergerakan musuh atau ancaman lainnya.

Kemudian, pada masa kolonial, Belanda mengubah fungsi ronda. Pos ronda yang awalnya berfungsi sebagai penanda kekuasaan kerajaan, diubah menjadi batas wilayah administratif. Warga diharuskan menjaga keamanan wilayah masing-masing.

Sedangkan, setelah Indonesia merdeka, sistem ronda malam tetap dipertahankan dan dikembangkan sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan. Dalam pelaksanaan ronda malam tak lepas dari yang disebut pos ronda, sebagai tempat atau markasnya warga yang hendak ronda malam.

Seiring dengan perkembangan zaman, pos ronda menjadi tempat berkumpulnya warga untuk berkoordinasi dan berjaga. Pos ronda sering kali dilengkapi dengan bangku-bangku panjang dan meja untuk bersantai. Awalnya, peralatan ronda sangat sederhana, seperti tongkat dan senter. Namun seiring berjalannya waktu, peralatan ronda semakin modern dengan adanya radio komunikasi, CCTV, dan aplikasi berbasis android.

Fungsi Ronda Malam

Fungsi utama ronda malam adalah mencegah terjadinya tindak kejahatan seperti pencurian, perampokan, atau gangguan keamanan lainnya. Selain itu, ronda malam menjadi ajang silaturahmi antar warga, sehingga memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong. Ronda malam juga membantu menjaga ketertiban lingkungan, seperti mencegah terjadinya keributan atau gangguan ketenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun