Dari gunungan sampah yang bau dan kotor, siapa sangka kita bisa belajar banyak tentang pengelolaan keuangan? Tukang rongsok, profesi yang seringkali dipandang sebelah mata, ternyata menyimpan rahasia kesuksesan finansial yang sederhana namun efektif.
Dalam artikel ini, saya akan mengupas sedikit bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan keuangan ala tukang rongsok bisa diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Hari ini saya mengobrol dengan tukang rongsok atau biasa dikenal juga tukang pulung barang-barang bekas. Ia adalah pak Dedi (44 tahun), lelaki asal Kabupaten Bandung yang hampir dua tahun berprofesi sebagai tukang rongsok.
Di sela kesibukannya, saya meminta izin untuk mengobrol sekitar profesinya, lalu ia pun berkenan membeberkan pengalamannya sebagai tukang pencari harta yang tersembunyi.
Tiap harinya Pak Dedi keluar untuk mencari rongsok sekitar jam 9 pagi sampai jam 4 atau 5 sore. Ia keliling kampung-kampung, perumahan dan pelosok kota untuk mencari dan mengambil barang-barang yang sudah tak terpakai, seperti dus, plastik bekas, dan lain-lain.
Pekerjaannya itu, Pak Dedi jalani dengan penuh kesenangan dan keikhlasan. Dari hasil pekerjaanya, Pak Dedi kumpulkan demi menafkahi keluarganya, 1 orang istri dan 3 orang anaknya.
Dari hasil obrolan saya dengan Pak Dedi, ternyata saya mendapatkan ilmu baru yakni bagaimana cara mengelola keuangan ala tukang rongsok yang sederhana, namun ternyata efektif.
1. Menghargai Setiap Rupiah
Sama seperti tukang rongsok yang mencari nilai dalam setiap barang rongsokan, kita juga harus menghargai setiap rupiah yang kita dapatkan. Hindari pengeluaran impulsif, buat daftar belanja sebelum pergi ke toko, dan pertimbangkan kembali kebutuhan sebelum membeli sesuatu.
2. Menabung dari Hal Terkecil