Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan Malam Habis Nobar di Gunung

10 Mei 2024   00:27 Diperbarui: 10 Mei 2024   00:34 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingin menyaksikan pertandingan tim sepak bola Indonesia U-23 melawan juara 4 piala Afrika Guinea U-23 pada babak play-off  menuju Olimpiade Francis 2024 bersama keluarga di kampung halaman, di kaki gunung Pangradinan Kabupaten Bandung sudah kesampaian.

Walaupun hasilnya tidak sesuai harapan, karena perjuangan tim Garuda Muda mewujudkan mimpi untuk mengulang masa lalu yakni tahun 1956 di Melbourne, Australia  saat timnas sepak bola Indonesia mengikuti olimpiade untuk pertama kalinya, pupus setelah takluk 0-1 atas Guinea.

Sebelumnya, timnas Garuda Muda oleh banyak kalangan di tanah air digadang-gadang juga dielu-elukan untuk bisa lolos ke Olimpiade yang kedua kalinya. Hal ini, sangat dimaklumi karena tim besutan Shin tae-yong ini bermain bagus dan menjanjikan di Piala Asia U-23 di Qatar.

Rupanya, dengan kekalahan ini lawan wakil Afrika, Guinea, timnas Indonesia harus mengubur asa guna berlaga di Olimpiade Francis 2024. Kali ini garuda muda belum beruntung dan belum ditakdirkan mengulang  masa lalunya di tahun 1956, saat timnas kita masuk olimpiade.

Perjalanan Malam Habis Nobar di Gunung (Foto: Dok. Pribadi)
Perjalanan Malam Habis Nobar di Gunung (Foto: Dok. Pribadi)
Setelah pertandingan usai sekitar pukul 21.30 WIB, saya pun langsung meluncur pulang menuju Kota Bandung. Harus diakui bahwa hasil Indonesia versus Guinea cukup membuat kecewa. Namun, kekecewaan bukan solusi menghibur diri, bahkan bisa meracuni hati. Lantas, saya merenung dan berpikir pasti ini adalah hasil yang terbaik.

Ya, udah lah mungkin sampai di sini perjuangan tim garuda muda untuk raih asa masuk olimpiade tahun ini. Saya pikir masih ada kesempatan di masa-masa di akan datang garuda muda bisa berkibar di ajang olimpiade.

Di perjalanan saat menuju pulang, kondisi jalanan yakni mulai jalan raya Cicalengka, Rancaekek, Cileunyi, Cibiru hingga Kota Bandung berjalan lancar, tidak ada kemacetan. Mungkin saja karena sudah larut malam, sehingga kendaraan sudah sangat jarang.

Sepertinya, jalan raya pun begitu ramah dan seolah-olah menghibur saya yang sedang lumayan gak enak hati karena tim garuda muda harus kandas untuk meraih mimpi masuk olimpiade Francis.

Alhamdulillah, tepat pukul 22.15 saya pun tiba di rumah di Kota Bandung dalam keadaan lancar dan selamat. Intinya kalah menang dalam kompetisi termasuk pada laga play-off Indonesia vs Guinea haruslah diterima dengan hari yang lapang dan nyaman.

Selamat dan terima kasih untuk timnas Garuda Muda yang telah berjuang di laga ini, tetaplah semangat. Semoga ke depan bisa meraih prestasi sepak bola yang lebih gemilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun