Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kisah Melati Berhenti dari Buruh Pabrik, Beralih ke Usaha Online, Kini Jadi Jutawan

8 Mei 2024   09:57 Diperbarui: 8 Mei 2024   10:16 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerja sebagai buruh pabrik sudah ia lakoninya selama 3 tahun. Semenjak ditinggal mantan suaminya yang berpisah persis 3 tahun yang lalu tersebut, otomatis wanita berusia 37 tahun itu, harus berusaha menghidupi dirinya dan anak semata wayangnya yang kini masih duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar.

Melati adalah perempuan asal Cicalengka Kabupaten Bandung, Jawa Barat menceritakan pengalamannya saat menjalani hidup dengan bekerja sebagai buruh pabrik dan kini beralih serta sukses menjadi pengusaha online.

Sesuai permintaannya, saya tidak menyebutkan nama sebenarnya, alamat lengkap dan tidak menampilkan fotonya. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi kisah inspiratif dari seorang ibu pengusaha online,  beranak satu dan tinggal di desa.

Tiga tahun yang lalu, ia bekerja di sebuah pabrik makanan (roti) di daerah Majalaya Kabupaten Bandung. Bekerja secara shift yaitu bekerja pagi pulang sore dan bekerja sore pulang pagi membuat fisik Melati lumayan terganggu. Badannya semakin hari semakin terlihat mengecil, karena faktor kelelahan. Namun, pekerjaannya itu masih saja tetap dilakukannya untuk sekedar membiayai hidup diri dan seorang anak perempuanya.

Suatu hari, Melati bekerja shift malam dan karena faktor keletihan tak sengaja dirinya menumpahkan bahan olahan produksi. Akibatnya, ia menerima sanksi kerja berupa pemotongan gaji untuk mengganti olahan produksi yang ia tumpahkannnya tadi.

Singkat cerita pemotongan gajinya sudah tuntas yakni selama 3 bulan, namun cobaan Melati tidak sampai di situ, karena bekerja di bagian produksi yang lumayan menguras tenaga, maka kesehatan Melati agak terganggu dan jatuh sakit. Untuk memulihkan kesehatannya tersebut, Melati pun menyampaikan cuti dan diizinkannya selama 2 pekan.

Di saat menjalani cuti, sahabat Melati ada menawarinya untuk menjual produk rumahan yakni gorden/hordeng. Cara menjualnya pun cukup duduk di rumah dan hanya bermodalkan handphone dan kuota internet. Di waktu cutinya tersebut, dan setelah mengikuti arahan dari sahabatnya itu, Melati pun memulai usaha online.

Sehari dua hari ia lakukan usahanya itu dan mulai mendatangkan hasil. Hari ketiganya, terus Melati lakukan dan hasilnya semakin bertambah. Setelah merenung dan berpikir, lalu Melati pun memutuskan untuk berhenti sebagai buruh pabrik, dan beralih untuk menjalani usaha sendiri dengan menjual produk secara online dari rumah.

Semenjak itu, Melati bisa bekerja sendiri dari rumah dengan online, ditambah dengan anak semata wayangnya pun bisa lebih dekat, karena tidak seperti dulu yang sering ditinggalkan karena berangkat kerja.

Melati menjual barang orang lain melalui medsos

Melati menjalani usahanya sendiri dengan menawarkan berbagai jenis barang punya orang lain, tanpa harus membeli/modal sendiri, tapi cukup memoto barangnya lalu diupload ke media sosial miliknya. Barang yang ditawarkan hanya satu macam yakni gorden.

Berbagai jenis gorden yang menarik telah difotonya, lalu, Melati upload ke media sosial seperti facebook, instagram dan tiktok. Dengan varian jenis menarik dengan harga yang murah, sehingga pesananan/orderan terus berdatangan.

Barang yang dipesan konsumen, Melati sampaikan ke rekanannya tersebut dan Melati pun tidak perlu cape-cape mengirimkannya, karena pengemasan barang dan pengirimannya sudah dikerjakan oleh rekannya tersebut.

Usaha online Melati yaitu menjual barang orang lain sudah dijalaninya berbulan-bulan dengan hasil penjualan yang terus bertambah banyak. Hasil dari penjualannya tersebut, Melati mendapatkan selisih keuntungan dari harga jual barang.

Melati membuka usaha sendiri

Seiring dengan waktu, Melati pun memutuskan untuk tidak lagi mengambil barang orang lain, melainkan Melati belajar memproduksi barang sendiri yaitu mempola/menggambar dan menjahit sendiri gorden dengan mempekerjakan orang lain yang ahli di bidangnya.

Kini usaha gorden Melati terus dan semakin berkembang maju dengan cara memproduksi sendiri, memasarkan sendiri secara online dan mengantarkan/mendistribusikan sendiri ke konsumen. Dengan cara ini, Melati semakin menambah keuntungan. Adapun modal kesuksesan usaha Melati adalah menjaga kualitas barang, harga bersaing dan tekun dalam memasarkan.

Kini, usaha Melati bukan hanya menjual 1 produk saja yaitu gorden, tapi ia menjual berbagai jenis kerudung hasil produksi sendiri. Hasil dari usahanya itu, tiap harinya Melati bisa meraup keuntungan mencapai juatan rupiah. Bahkan dari usahanya tersebut ia bisa membangun rumah sendiri di desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun