Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Eksistensi Delman di Kabupaten Garut, Menggerakan Ekonomi Masyarakat Sekitar

6 Mei 2024   21:55 Diperbarui: 8 Mei 2024   08:55 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Penumpang saat ingin naik delman. (Foto: KOMPAS/MIS FRANSISKA DEWI)

Delman di daerah ini biasanya mengangkut orang dan barang ke daerah Desa Rancabango dan sekitarnya. Kemudian ada juga yang bergerak ke sekitar tempat wisata di Cipanas, Garut.

Ilustrasi - Eksistensi delman di Kabupaten Garut, menggerakan ekonomi masyarakat sekitar (Dok. Pribadi)
Ilustrasi - Eksistensi delman di Kabupaten Garut, menggerakan ekonomi masyarakat sekitar (Dok. Pribadi)

Keberadaan delman di daerah ini, sedikit besar mempunyai warna guna meningkatkan daya tarik wisata khususnya di wilayah tempat wisata Cipanas Garut.  

Keberadaan delman di Garut tidak hanya dijumpai di Rancabango dan Cipanas, Tarogong Kaler saja, tapi masih ada di daerah lain, seperti di Kecamatan Kadungora, Leles, Banyuresmi, Tarogong Kidul, Garut Kota, Samarang dan lain-lain.

Delman di daerah tersebut, sama halnya dengan delman yang ada di Tarogong Kaler yaitu untuk melangsungkan dan mempertahankan roda perekonomian masyarakat sekitar. Untuk tarif di area wisata sedikit di atas ongkos daerah non wisata.

Dengan masih adanya delman di tengah arus kendaraan modern seperti mobil dan motor, maka selama itulah delman akan menggerakan perekonomian masyarakat sekitar, yakni mendapatkan penghasilan bagi kusir, pemilik delman, perajin delman, dan penjual pakan kuda.

Eksistensi delman di tengah masyarakat berarti masih membuka peran perekonomian di berbagai sektor lapisan masyarakat sekitar. Masyarakat atau warga sekitar atau pengunjung tetap masih saja tertarik untuk naik kendaraan kereta kuda itu (delman) dengan berbagai alasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun