Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Ketahanan Pangan dengan Bercocok Tanam di Pekarangan Rumah

28 April 2024   11:09 Diperbarui: 28 April 2024   11:14 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bercocok Tanam di Pekarangan Rumah (Foto: Dok. Pribadi)

Pada pembahasan kali ini akan mencoba untuk mengulas dua hal primer (pokok) kebutuhan manusia yang tiap saat saling beririsan yakni Pangan dan Papan.

Pangan merupakan salah satu kebutuhan hidup primer (pokok) bagi manusia. Merujuk pada berbagai sumber, pangan merupakan berbagai hal yang berhubungan dengan makanan dan sumber makanan. Termasuk di  dalamnya makanan pokok.

Tetapi, cakupan pangan tidaklah sebatas pada makanan pokok saja, seperti padi, jagung, dan singkong, melainkan berbagai hal yang berkaitan kebutuhan hidup manusia dengan urusan makanan, itulah pangan.

Kebutuhan pokok lainnya yang harus dipenuhi manusia adalah papan. Papan menurut beberapa sumber referensi adalah tempat tinggal yang didiami, dalam hal ini adalah rumah, baik milik sendiri, mengontrak ataupun menumpang.

Dari dua istilah kebutuhan pokok hidup manusia itu, menarik untuk dibedah walaupun penyampaiannya secara sederhana dengan topik "Membangun Ketahanan Pangan dari Halaman Rumah".

Bercocok Tanam di Pekarangan Rumah (Foto: Dok. Pribadi)
Bercocok Tanam di Pekarangan Rumah (Foto: Dok. Pribadi)
Di negeri ini sering kali menggembor-gemborkan atau mengampanyekan pentingnya membangun dan menguatkan ketahanan pangan.

Membangun ketahanan pangan versi saya adalah berawal dari niat dan kemauan kita untuk melakukan sesuatu yang positif terkait sumber pangan dari lingkungan rumah kita.

Halaman tempat tinggal saya yang ada di kampung sakitar 700 meter, selain dimanfaatkan untuk bangunan tempat tinggal juga di sekelilingnya ditanam berbagai jenis makanan.

Bangunan rumah sengaja di bangun persis di tengah, depan, kanan, kiri dan belakang dikosongkan sebagai lahan terbuka. Di tanah  kosong inilah ditanami berbagai tumbuhan dan tanaman produktif, seperti pohon buah mangga, kelapa, sirsak, jeruk, jambu, petai cina, nangka dan lain-lain.

Selain menanam pohon tersebut di atas lahan yang kosong juga ditanami berbagai tanaman pokok seperti gandum, singkong, talas dan berbagai jenis tanaman sayuran antara lain terong ungu, cabai keriting, cabai rawit, leunca, pepaya jepang dan lain-lain.

Bercocok Tanam di Pekarangan Rumah (Foto: Dok. Pribadi)
Bercocok Tanam di Pekarangan Rumah (Foto: Dok. Pribadi)
Dari menanam pohon buah-buahan setiap musimnya terus berbuah, misal pohon buah mangga arumanis dan kweni tiap musim rutin rajin berbuah saling bergantian. Setahun bisa dua kali panen buah mangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun