Perayaan hari raya Idul Fitri atau lebaran merupakan momen yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh pelosok negeri ini. Di saat inilah berbagai kebahagian dan cerita  dibagikan untuk keluarga dan sahabat.
Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam setelah satu bulan penuh memerangi hawa nafsu, yakni menahan makan minum di siang hari, bersenggama dengan istri di siang hari dan hal lainnya yang menyebabkan batalnya puasa.
Idul Fitri berarti kembali kesuci, yaitu terbebas dari segala dosa. Manusia yang dikenal makhluk tidak sempura, tentu berpotensi besar akan melakukan perbuatan hilap dan dosa.
Pada Idul Fitri setiap orang saling mengunjungi guna menjalin dan mempererat tali persaudaraan. Momen ini banyak digunakan oleh berbagai pihak untuk saling memaafkan dari segala hal perdosaan.
Jadi, momentum perayaan Idul Fitri bagi orang yang merayakannya adalah momentum berbenah diri, dari hal-hal yang menyebabkan terjerebabnya ke dalam perbuatan dosa dan hina.
Di saat Idul Fitri inilah seseorang akan meminta maaf atas segala dosa dan hilap. Banyak di kalangan umat Islam saling bertegur sapa saat lebaran hanya untuk meminta atau memohon maaf atas kesalahan yang telah diperbuat. Baik kesalahan yang disengaja ataupun tidak sengaja.
Andaipun, orang tersebut tidak bisa ketemu secara langsung untuk meminta maaf, namun di zaman sekarang yang serba digital, maka seseorang tidak akan memberikan alasan/argumentasi untuk tidak mengirimkan pesan permohonan maaf.
Dalam memuluskan niatnya dan keinginannya untuk meminta maaf, maka di zaman serba teknologi dogital akan mudah mengirimkan berbagai pesan, ungkapan permohonan maaf tersebut.
Kemudian di hari raya Idul Fitri juga dipergunakan umat Islam atau seseorang yang mengaku beriman untuk membuka pintu hati guna memaafkan segala permohonan maaf yang disampaikan langsung oleh sang peminta maaf.
Walaupun, kita akui dan sadari bahwa memaafkan adalah hal yang lebih sulit ketimbang untuk meminta maaf. Namun, bagi seseorang yang beriman dan mengerti tentang hari akhir dan hari pembalasan, maka ia akan berpikir ulang untuk tidak mau memberikan maaf kepada saudaranya yang meminta maaf.
Untuk itu, momentum perayaan Idul Fitri yang berarti ke suci/fitrah adalah kembali ke hati yang suci dan bersih atas segala dosa dengan dasar keimanan, keikhlasan, kerelaan untuk saling meminta maaf dan memberikan maaf.