SMA Plus Al Ghifari Kota Bandung terus berkomitmen dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat. Salah satu program unggulan yang dijalankan oleh sekolah ini adalah program "Membangun Karakteristik Mental dan Kompetensi Siswa dengan Gerakan 7 Harkat".
Kepala Sekolah SMA Plus Al Ghifari, Teni Pursina, S.E., yang didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kerohanian, Dede Damanhuri, S.Ag., Jumat (13/9/2024) di Bandung mengatakan Gerakan 7 Harkat atau 7 Hari Berkarakter adalah gerakan penumbuhan dan pengembangan karakter yakni terdiri dari tujuh tema kegiatan berbeda setiap harinya dalam satu pekan.
Gerakan 7 Harkat ini lanjut Teni diharapkan menjadi inspirasi yang mampu memicu kegiatan-kegiatan di satuan pendidikan, SMA Plus Al Ghifari yang dilaksanakan secara serentak dan masif dengan tujuan utama membangun pembiasaan untuk menumbuhkan karakter positif peserta didik di satuan pendidikan.
"Satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk melaksanakan minimal salah satu jenis kegiatan setiap harinya dan disesuaikan dengan tema hari yang sedang berjalan," ujarnya.
Kepala Sekolah mengungkapkan program Gerakan 7 harkat, terdiri dari 5 poin dilaksanakan di sekolah dan 2 lagi dilaksanakan di rumah/masyarakat.
"Cakupan Aktivitas 5 Hari Berkarakter (Harkat) antara lain hari Senin dengan tema Wawasan Kebangsaan, Selasa, Wawasan Global, Rabu, Literasi dan Peduli Lingkungan, Kamis Nyunda dan Jum'at dengan tema Sehat Jasmani dan Rohani," Sebut Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah menerangkan pendidikan karakter sebenarnya sudah jelas telah menjadi salah satu fokus utama selain materi esensial dan kompetensi peserta didik yang ada dalam Kurikulum Merdeka dengan tujuan untuk mengasah minat dan bakat peserta didik.
"Hal ini selaras dengan Kurikulum Masagi yang dikembangkan di satuan pendidikan di Jawa Barat dalam rangka meningkatkan kebahagiaan/kabagjaan (wellbeing) peserta didik melalui proses pendidikan kecakapan hidup dengan penguatan karakter positif berbasis kearifan budaya lokal Jawa Barat," papar Kepala Sekolah.
Oleh karena itu, ujar Teni Pursina Gerakan 7 Harkat ini beserta kurikulum yang sedang digunakan adalah sebuah sinergi dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan.
"Dalam hal ini nampak bahwa proses penumbuhan karakter positif peserta didik bisa dilakukan bersama-sama oleh seluruh satuan pendidikan dengan cara yang mudah, menyenangkan dan penuh semangat untuk menghasilkan manusia yang berkualitas, sebagai implementasi Kurikulum Masagi serta mewujudkan profil pelajar Pancasila," jelasnya.
Konsep 7 Harkat ini diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sekolah, mulai dari kegiatan belajar mengajar hingga kegiatan ekstrakurikuler. Siswa diajak untuk menginternalisasi nilai-nilai kehidupan dalam setiap tindakan mereka.