Guna meningkatkan kewaspadaan tanggap darurat kebakaran dan penanggulangan bencana alam, pada Jumat (9/8/2024) bertempat di Outdoor Halaman Industri Hilir Teh (IHT) telah dilaksanakan simulasi tanggagp darurat kebakaran dan penanggulangan bencana.
Kegiatan diikuti oleh karyawan/karyawati Industri Hilir Teh (IHT) Cibiru sebanyak 80 Orang. Dengan tujuan sebagai salah satu Mitigasi resiko terhadap kebakaran di lingkungan kerja di lingkungan kerja Regional 2 unit IHT.
Manajer PT Perkebunan Nusantara 1, Regional 2 Unit IHT Laeli Fadli Arif di ruang kerjanya mengatakan simulasi tanggap darurat kebakaran dan penanggulangan bencana alam merupakan hal yang wajib ada di dalam sektor Industri manapun. " Kegiatan seperti ini harus dilakukan rutin setiap tahun nya, untuk memperdalam konsen, pemahaman tentang tanggap darurat," ujarnya.
Laeli menambahkan fasilitas yang termaktub di dalamnya seperti rambu- rambu evakuasi, area titik kumpul, APAR dan sumber air harus tersedia.
Kemudian, materi pengetahuan dasar tanggap darurat kebakaran dan penanggulangan bencana alam disampaikan Agus dan Harmoko dari Dinas Pemadam  Kebakaran Kota Bandung.
Pemateri  menjelaskan mengenai bahasa dan pemicu kebakaran ada 3 unsur komponen terbentuknya Apu atau biasa di sebut segitiga api yaitu material yang mudah terbakar, panas dan oksigen.
Untuk melakukan pemadaman api papar pemateri diperlukan pemutusan dari salah satu komponen dari segitiga api tersebut dan menambahkan penjelasan bahan pemadam api yang di gunakan sesuai dengan penyebab kebakaran terjadi .
Pengetahuan dasar tentang api dan kebakaran di berikan guna memahami cara mengantisipasi bahaya kebakaran dan cara memadamkan dengan api secara tepat.
Selanjutnya dilakukan simulasi bagaimana cara mengatasi tabung gas bocor dengan menggunakan tangan kosong /jari jemari atau memadamkan api secara traditional dengan menggunakan karung goni serta pemadam api dengan alat pemadam api modern yaitu dengan alat pemadam api ringan (APAR) berbahan dry powder dan CO2.
Harmoko dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung mengatakan harus dilakukan pemantapan anggota-anggota tanggap darurat ketika terjadi Bencana apa yang harus dilakukn dan apa saja alat yang akan di gunakan.
"Itu semua yang menunjang agar bencana bisa cepat tertanggulangi dan selamat. Kehidupan ini bukan benar atau salah yaitu ingin belajar agar kita selamat," katanya.