Mohon tunggu...
Jujun Junaedi 1
Jujun Junaedi 1 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Merengkuh Angan

23 Juli 2024   16:46 Diperbarui: 23 Juli 2024   16:54 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di batas cakrawala, angan membentang luas,
Menawarkan mimpi indah, penuh pesona dan pujaan.
Ku langkahkan kaki, menapaki jalan penuh rintangan,
Bertekad merengkuh angan, meraih cita-cita idaman.

Langit biru cerah, mentari bersinar terang,
Menemani langkahku, diiringi angin semilir sayang.
Bunga-bunga bermekaran, menebarkan harum semerbak,
Menambah semangatku, untuk terus melangkah tanpa henti.

Gunung menjulang tinggi, bagai raksasa gagah berani,
Menantangku untuk mendaki, mencapai puncak tertinggi.
Hutan lebat terbentang, penuh misteri dan rahasia,
Menawarkan petualangan seru, yang takkan pernah terlupa.

Sungai mengalir jernih, bagaikan pita sutra berkilauan,
Mengajakku untuk berenang, menikmati kesegaran airnya.
Burung-burung berkicau merdu, menyanyikan lagu alam,
Menemaniku dalam perjalanan, mengusir rasa lelah dan hampa.

Di setiap langkahku, kutemukan rintangan dan cobaan,
Namun tak pernah kulemahkan tekad dan keteguhan.
Ku terus melangkah maju, dengan penuh keyakinan,
Bahwa angan yang kuimpikan, pasti akan tergapai di tangan.

Akhirnya, tibalah aku di puncak angan yang diimpikan,
Pemandangan indah terhampar, bagaikan lukisan surgawi.
Rasa lelah dan penat, sirna seketika,
Tergantikan dengan rasa bahagia dan bangga yang luar biasa.

Ku berdiri tegak, di puncak angan yang tercapai,
Merasakan kebahagiaan yang tak terkira, bagaikan mimpi nyata.
Semangatku membara, untuk terus berkarya dan bermimpi,
Meraih angan-angan baru, dan menapaki tangga yang lebih tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun