Mohon tunggu...
Jujun Junaedi YAG
Jujun Junaedi YAG Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Rindu untukmu Ibu

5 Juli 2024   14:17 Diperbarui: 5 Juli 2024   14:18 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Puisi: Rindu untukmu Ibu (Dok. Pribadi)

Di ufuk senja, mentari kian redup,
Membawa bayang senja yang kelam.
Angin semilir membawa aroma harum,
Menemani rinduku yang kian mendalam.

Ibu, oh Ibu, di manakah dirimu?
Rinduku padamu bagai ombak yang tak henti berdebur.
Ingin kudekap erat dalam pelukanmu,
Merasakan kasih sayangmu yang begitu murni dan tulus.

Terbayang wajahmu yang selalu tersenyum,
Penuh kasih dan sayang yang tak ternilai.
Kata-katamu bagai bisikan malaikat,
Menuntunku di jalan yang benar dan terarah.

Oh Ibu, betapa aku rindu masakanmu,
Hidangan lezat yang selalu kau sajikan.
Penuh cinta dan kasih yang kau tuangkan,
Membuatku selalu ingin kembali ke rumah.

Ibu, maafkanlah jika aku tak selalu menurut kata-katamu.
Maafkanlah jika aku tak selalu bisa membahagiakanmu.
Aku berjanji akan selalu berusaha yang terbaik,
Untuk menjadi anak yang selalu kau banggakan.

Ibu, doakanlah aku selalu,
Agar aku selalu berada di jalan yang benar.
Aku ingin membanggakanmu, Ibu,
Dan membuatmu selalu bahagia.

Rinduku padamu takkan pernah pudar,
Walaupun jarak dan waktu memisahkan kita.
Engkau selalu di hatiku, Ibu,
Sebagai sosok yang paling aku cintai selamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun