Mohon tunggu...
Jujun Junaedi 1
Jujun Junaedi 1 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjajal Jalan yang Terang

26 Juni 2024   17:48 Diperbarui: 26 Juni 2024   17:54 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Puisi menjajal jalan yang terang (Dok. Pribadi)

Di bawah langit senja yang jingga,
Langkah kaki menapaki jalan yang terang.
Cahaya mentari mulai sirna,
Digantikan oleh sinar rembulan yang terang.

Angin sepoi-sepoi membelai wajah,
Membawa aroma harum bunga-bunga di taman.
Suara jangkrik mulai terdengar,
Menyambut malam yang semakin larut.

Di jalan yang terang ini,
Kutemui banyak orang yang berlalu lalang.
Ada yang berjalan dengan terburu-buru,
Ada yang berjalan dengan santai.

Masing-masing memiliki tujuan yang berbeda,
Namun semua ingin menuju ke tempat yang terang.
Terang di sini bukan hanya tentang cahaya,
Tetapi juga tentang harapan dan optimisme.

Jalan yang terang ini adalah simbol kehidupan,
Yang penuh dengan rintangan dan lika-liku.
Namun, jika kita terus melangkah dengan teguh,
Kita akan menemukan kebahagiaan dan kesuksesan di ujung jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun