Mohon tunggu...
Jujun Junaedi YAG
Jujun Junaedi YAG Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sejengkal Harapan

26 Juni 2024   07:36 Diperbarui: 26 Juni 2024   07:45 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Puisi sejengkal harapan (Dok. Pribadi) 

Di genggaman kecil, secercah asa ku genggam erat,
Sejengkal harapan, di hati yang mulai hampa.
Langkah tertatih, di jalan terjal berbatu,
Menuju mentari, yang sinarnya redup redup.

Rasa lelah mendera, keringat membasahi pipi,
Namun tekad membara, tak ingin menyerah begitu saja.
Sejengkal demi sejengkal, ku langkahkan kaki ini,
Menuju mimpi, yang masih samar di kejauhan.

Badai menerjang, rintangan menghadang,
Hati diuji, iman mulai goyah.
Tapi sejengkal harapan, masih ku pegang erat,
Sebagai pegangan, di tengah gelapnya malam.

Ku tanam benih, di tanah yang tandus,
Ku sirami dengan air mata dan doa.
Berharap tumbuh, tunas kecil yang mungil,
Memberikan semangat, untuk terus melangkah maju.

Sejengkal demi sejengkal, ku ukir langkah ini,
Menuju puncak, di mana mimpi kan bersinar.
Meski terluka, dan jatuh berkali-kali,
Sejengkal harapan, takkan pernah ku lepaskan.

Karena aku yakin, di balik awan yang kelabu,
Matahari kan bersinar, membawa kebahagiaan.
Dan sejengkal harapan ini, akan mengantarku,
Menuju masa depan, yang gemilang dan indah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun