Di antara detik yang terus berlari,
Ku langkahkan kaki mengisi hari.
Waktu bagai pedang bermata dua,
Bisa jadi teman, bisa jadi lawan juga.
Pagi menyapa dengan mentari cerah,
Ku sambut dengan semangat yang membara.
Membaca buku, menimba ilmu,
Agar pikiran tak terpaku pada hal yang kelabu.
Siang hari, berkarya tanpa henti,
Menyulap ide menjadi kenyataan yang berarti.
Melukis di kanvas, menuangkan rasa,
Menari diiringi alunan nada.
Sore menjelang, mentari mulai redup,
Ku nikmati secangkir teh hangat di teras rumah.
Membaca berita, mengikuti perkembangan dunia,
Agar tak tertinggal dalam arus yang kian pesat.
Malam tiba, bintang-bintang bertebaran,
Ku dengar alunan musik yang menenangkan.
Menulis puisi, menuangkan kata demi kata,
Mengekspresikan jiwa yang penuh makna.
Setiap detik begitu berharga,
Tak ingin kusia-siakan begitu saja.
Mengisi waktu dengan hal bermanfaat,
Agar hidupku tak penuh dengan penyesalan saat tua datang bertamu.
Waktu terus berjalan, tak pernah berhenti,
Mari kita manfaatkan semaksimal mungkin.
Berkarya, belajar, dan terus berbenah diri,
Agar hidup ini penuh arti dan tak sia-sia.
Catatan
Setiap saat kita harus memanfaatkan waktu dengan baik penuh makna dan jangan sekali-kali menyia-nyiakan waktu walau sedetikpun, karena waktu tak akan mungkin terulang, tapi waktu akan berlari kencang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H