Mohon tunggu...
Jujun Junaedi 1
Jujun Junaedi 1 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menapaki Jalan Terjal

15 Juni 2024   11:56 Diperbarui: 15 Juni 2024   12:23 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Puisi menapaki jalan terjal (Dok. Pribadi)

Di kaki gunung yang menjulang tinggi,
Jalan terjal menantang untuk dilalui.
Langkah demi langkah, dengan tekad yang kuat,
Kuayunkan kaki, tak gentar diterpa rintangan.

Batu-batu tajam menusuk telapak kaki,
Keringat bercucuran membasahi pipi.
Namun, semangatku tak pernah padam,
Puncak gunung menjadi tujuanku yang utama.

Angin kencang bertiup menerpa,
Mencoba menghambat langkahku yang kian renta.
Namun, aku tak goyah, aku terus melangkah,
Karena aku tahu, puncak kebahagiaan menanti di atas sana.

Semakin tinggi aku mendaki,
Semakin indah pemandangan yang tersaji.
Pemandangan yang tak terlupakan,
Membuat semua rasa lelahku terbayarkan.

Akhirnya, aku pun sampai di puncak,
Perasaan bahagia tak terkira.
Semua rintangan dan rasa lelahku terbayar lunas,
Dengan pemandangan yang begitu indah dan udara yang begitu segar.

Di puncak ini, aku belajar banyak hal,
Tentang arti perjuangan, tentang arti pantang menyerah.
Aku belajar bahwa dengan tekad yang kuat dan kerja keras,
Semua rintangan dapat dilalui dan semua mimpi dapat diraih.

Pesan Puisi:

Puisi ini ingin menyampaikan pesan bahwa dalam hidup kita akan selalu dihadapkan dengan rintangan dan tantangan. Namun, kita tidak boleh mudah menyerah. Kita harus terus berjuang dengan tekad yang kuat dan kerja keras untuk mencapai mimpi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun