Tatkala mendengar nama Bapak Haji Sali Iskandar apalagi melihat wajahnya dan terlebih lagi jika bertemu dengan beliau, rasanya saya ingin sekali dan tak akan berhenti untuk mengucap syukur Alhamdulillah karena berkat jasa beliaulah saya bisa seperti ini.
Beliau adalah sosok yang sangat berjasa untuk hidup saya setelah almarhumah dan almarhum Ibu Bapak saya. Izinkan saya menyebutkan urutan nama-nama yang berjasa untuk hidup saya.
Tentu yang pertama adalah orangtua kandung saya yang sudah tiada Ibu Nenti, Bapak Endos, kemudian pimpinan, guru sekaligus orangtua asuh saya Bapak Haji Sali Iskandar, lalu, kakak sekaligus orangtua asuh saya Ibu Hj. Netty Nurdjannaty Budhiningsih, pimpinan sekaligus guru saya Bapak Haji Saepudin Djajarahmat.
Beliau-beliaulah diantara orang-orang yang sangat berjasa untuk hidup saya, di samping banyak lagi orang-orang yang berjasa untuk hidup saya. Saya berdoa semoga mereka selalu mendapatkan kasih sayang Allah Swt dan segala kebaikannya dicatat sebagai ladang amal jariah.
Izinkah kali ini saya akan menulis tentang sosok inspiratif pendobrak pendidikan, beliau adalah orangtua asuh saya sejak tahun 1997 sampai saat ini dan hingga akhir hayat. Beliau adalah Bapak Drs. Haji Sali Iskandar, M.M.
Bapak Haji Sali Iskandar dilahirkan 62 tahun yang lalu di daerah yang sangat terpencil jauh dari perkotaan atau pusat kota yakni Kampung Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Beliau adalah lulusan sastra Unpad Bandung yang sejak dulu senang berwirausaha dan mandiri.
Dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu, membuat beliau lahir menjadi sosok yang luar biasa, kuat, berani, tegas dan selalu terus mencoba. Dengan tekad itu, beliau mempunyai prinsip hidup tidak mau bekerja kepada orang lain, tapi ingin mempekerjakan orang lain dan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Tekad dan prinsip beliau diaktualisasikan dalam hidupnya dengan cara beliau mendirikan beberapa lembaga pendidikan antara lain Yayasan Al Ghifari (TK/RA, SD, SMP, SMA, SMK Plus Al Ghifari, STMIK Jabar, Universitas Al Ghifari), Yayasan Al Aitaam (TK, SD, SMP, SMA Plus Al Aitaam, Universitas Sali Al Aitaam), Yayasan Intan Al Sali (SD, SMP, MA Intan Al Sali), Yayasan Agung Al Sali dan terbaru Yayasan Mamun Al Sali di Cikancung Cicalengka Kabupaten Bandung.
Selain mendirikan lembaga pendidikan Bapak Haji Sali Iskandar juga memiliki usaha penerbitan buku di bawah PT Sali Iskandar. Namun, dengan kerendahan hati Bapak Haji Sali Iskandar, dalam setiap kesempatan ia mengatakan bahwa semua itu adalah anugrah izin Allah Swt dan dibangun serta dibesarkan bersama-sama (sabilulungan) dengan rekan-rekannya.
Selain beberapa yayasan pendidikan yang disebutkan tadi, Bapak Haji Sali Iskandar juga adalah pengurus sebuah yayasan sosial yang memberikan beasiswa pendidikan bagi masyarakat yang mempunyai keterbatasan. Yayasan tersebut adalah Yayasan Raga Katineng yang dulu berkantor di Jalam Ganesha dekat kampus ITB Bandung.
Beliaunpun melalui grup wa anak asuh membagikan pengalaman saat bertemu sahabat lamanya saat di Yayasan Raga Katineng baru-baru ini di Bandung. Bapak Haji Sali Iskandar bertemu Bapak Haji Arman yang saat ini sudah berusia 88 tahun.